Kompas TV nasional rumah pemilu

Hadiri Kampanye di Semarang, Anies Baca Tulisan di Spanduk: Bansos Bukan Untuk Pansos

Kompas.tv - 6 Februari 2024, 15:35 WIB
hadiri-kampanye-di-semarang-anies-baca-tulisan-di-spanduk-bansos-bukan-untuk-pansos
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, saat menyampaikan visi, misi, dan gagasan dalam debat capres terakhir di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). Dalam kampanye di Semarang, Jawa Tengah, Senin  (5/2) malam, Anies membaca tulisan di sejumlah spanduk yang menyindir pembagian bansos jelang Pemilu. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV  - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan melaksanakan kegiatan ‘Desak Anies’ di Semarang, Jawa Tengah, dan menyempatkan diri membacakan tulisan si sejumlah spanduk.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (5/2/2024) malam tersebut, ia membaca satu per satu spanduk yang dibentangkan di lokasi.

"Spanduk luar biasa 'ojo ngurus negoro sak pena'e dhewe (jangan mengurus negara seenaknya sendiri)', terus 'hawane kudu dukung perubahan', oke," kata Anies.

Kemudian, ia membaca tulisan yang ada pada panduk lain, yang menyebut negara adalah milik rakyat bukan milik satu keluarga saja.

Baca Juga: Bawaslu Gelar Sosialisasi Dan Rakor Petakan TPS Rawan Di Jawa Barat

“'Negara punya rakyat bukan punya keluargamu', wah," kata Anies disambut gemuruh teriakan hadirin.

"Nih 'bansos bukan untuk pansos'," tambahnya membaca tulisan pada spanduk lain.

Menurut Anies, spanduk-spanduk yang terbentang di lokasi acara tersebut murni spanduk rakyat yang dibuat dari biaya sendiri.

"Karena dia nampak cemerlang, karena dibiayai lewat keringat-keringat orang yang bekerja dengan tulus.”

“Jadi itulah sebabnya (spanduk terlihat) luar biasa," kata Anies, dikutip dari Kompas.com.

Anies kemudian menyinggung spanduk pasangan calon (paslon) lain yang seringkali menggunakan artificial inteligence (AI).

Ia berpendapat, spanduk yang menggunakan AI adalah spanduk yang tidak orisinil dan menggunakkan kekuatan uang untuk mencetaknya.

"Ini semuanya jenis-jenis cetakan kreativitas non AI. Lah iya ini bukan AI semua kan, ini original," ujarnya.

Baca Juga: Anies Jawab Erick Thohir: Mana Mungkin BUMN Dihapus, Pak Menteri kok Nggak Berpikir Kritis?

"Jadi kalau kita lihat ini, ini kreasi bukan imitasi.”

Menurut Anies, jika spanduk di satu daerah dengan daerah lain selalu sama, itu menunjukkan tidak adanya kreasi dalam pembuatan.

“Kalau yang spanduknya sama di mana saja, kota manapun sama semua, itu enggak ada kreasinya, itu imitasi menggunakan kekuatan uang untuk mencetak di seluruh republik, kalau ini bukan," tandas Anies.


 



Sumber : kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x