Anies Tanya Perlindungan Perempuan, Prabowo Subianto Malah Jawab Soal Kesetaraan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, memberikan pertanyaan mengenai persoalan perempuan ke Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto. 

Anies menjelaskan pihaknya sangat memperhatikan mengenai persoalan perempuan di Tanah Air, terlebih masalah kesenjangan perempuan tidak terbatas saat segmen pertanyaan dari panelis. 

Pertanyaan lengkap Anies yakni bisakah dijelaskan apa yang kurang dalam pemberdayan dan perlindungan perempuan sekarang dan bagaimana mengubahnya.

Prabowo menjelaskan peran perempuan sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa. Hal tersebut juga masuk dalam program Prabowo-Gibran jika dipercaya memimpin Indonesia 2024-2029. 

Semisal program membantu gizi dan makan untuk ibu hamil, pendidikan unggul di setiap kabupaten. 

Baca Juga: Ganjar Senggol Prabowo Soal "Otak Lambat", Prabowo: Mungkin Tak Lengkap yang Bapak Dengar!

"Kaum perempuan harus diberi satu kesempatan yang sama dengan kaum laki-laki dan ini sudah saya rintis di Universitas Pertahanan, proporsi perempuan sangat besar," ujar Prabowo. 

Prabowo menambahkan kesetaraan gender tidak hanya berlaku di dunia pendidikan, di dunia politik juga harus dilakukan. 

Menurut Prabowo saat ini kesetaraan perempuan di politik sudah tampak secara jelas. Ia juga akan mendorong agar kesetaraan perempuan di politik tetap terjaga dan ditingkatkan. 

"Saya mendorong peran di pemerintahan yang saya pimpin jika saya terpilih," ujar Praboow. 

Menanggapi jawaban Prabowo, Anies menilai Prabowo tidak memberikan penjelasan mengenai perlindungan perempuan. 

Baca Juga: Tutup Debat Terakhir Capres, Prabowo Minta Maaf ke Anies dan Ganjar

Anies menilai perlindungan perempuan di Indonesia masih rendah. Catatannya ada 3,2 juta kasus selama delapan tahun terakhir. 

Menurutnya kekerasan terhadap perempuan tidak lagi disepelekan mulai dari pelecehan seksual hingga kekerasan fisik harus ditindak tegas.

"Kesejahteraan, perempuan harus punya upah yang setara dengan laki-laki," ujar Anies.