JAKARTA, KOMPAS.TV – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristyanto mengaku pihaknya belum berniat menarik seluruh menterinya di kabinet usai Menko Polhukam Mahfud MD mengundurkan diri.
Pernyataan Hasto tersebut diampaikan merespons mundurnya Mahfud MD dari kabinet, Kamis (1/2/2024).
Menurut Hasto, pengunduran diri Mahfud dari jabatan sebagai Menko Polhukam membutuhkan pertimbangan mendalam.
Meski demikian PDIP belum mempertimbangkan secara mendalam untuk menarik mundur menterinya dari kabinet.
Baca Juga: Anies Singgung Orba soal Kedekatan Jokowi-Prabowo, Gerindra: Pak Anies kan Belum Pernah Beroposisi?
“Kepentingan bangsa di atas segalanya. Stabilitas politik sangat penting. Di tengah ancaman geopolitik,” ucapnya dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV Leo dan Bimo.
“Mundur itu gampang, tapi pertimbangan sangat dalam. Kami cermati, masih ada 13 hari ke depan untuk koreksi. Begitu Pak Mahfud, butuh pertimbangan yang mendalam,” ucapnya.
Mengenai sosok pengganti Mahfud MD, ia menegaskan, negara membutuhkan sosok yang berintegritas.
Namun, ia berpendapat bahwa saat ini masalahnya bukan pada sosok, melainkan sistem yang ada.
“Bukan persoalan orang. Tapi sistem.”
Baca Juga: Sivitas Akademika UII Soroti Kemunduran Demokrasi: Pudarnya Sikap Kenegarawanan Jokowi
Hasto juga menanggapi pernyataan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyebut akan menempatkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di posisi terhormat jika ia terpilih sebagai presiden.
“Terhormat dan tidaknya tercermin dari pribadi. Bukan jabatan. Kebaikan untuk bangsa dan negara. Pemimpin dituntut bikin legacy buat rakyatnya bukan keluarganya,” kata Hasto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.