JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemilihan Umum (KPU) memastikan persiapan debat terakhir Pilpres 2024 telah dilakukan dengan baik.
KPU juga telah menyiapkan 12 panelis untuk debat kelima khusus Capres. Para panelis ini akan membuat pertanyaan untuk para peserta debat Capres yang berkaitan dengan tema Kesejahteraan Sosial, Pembangunan SDM dan Inklusi.
Dengan sub tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, kesejahteraan sosial dan inklusi.
Anggota KPU RI August Mellaz menjelaskan debat Capres terakhir bakal diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/1/2024).
Untuk format debat Capres sama seperti debat capres-cawapres sebelumnya. Durasi debat 150 menit, dengan durasi khusus debat 120 menit dan terdiri atas enam segmen.
Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Ungkap Persiapan Prabowo Jelang Debat Terakhir Capres Pilpres 2024
Segmen pertama debat akan dibuka dengan penyampaian visi, misi, dan program kerja; kemudian, segmen kedua, ketiga, keempat, dan kelima adalah pendalaman visi, misi, dan program kerja.
Moderator lalu akan mengajukan berbagai pertanyaan kepada seorang peserta debat, dan peserta lain akan saling menanggapi.
Untuk Capres yang menyampaikan visi, misi dan gagasan pertama adalah Capres dari nomor urut 2, Prabowo Subianto.
"Kalau yang terakhir debat keempat kemarin kan dari pasangan calon nomor urut 1. Jadi, nanti akan dimulai dari pasangan calon nomor urut 2 dalam hal ini calon presiden ya, dari pasangan calon nomor urut 2 Pak Prabowo Subianto," ujar Mellaz usai rapat final koordinasi penyelenggaraan debat kelima Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
Mellaz menambahkan dalam rapat terdapat masukan ada penambahan waktu khusus di segmen enam.
Baca Juga: Debat Capres: Anies Pamer Kostum? Ganjar soal Pengalaman Jadi Gubernur, Prabowo Tiap Hari Baca Buku
Masukannya, sambung Mellaz, waktu penutupan debat diperpanjang dari dua menit mejadi empat menit, seperti waktu saat Capres memaparkan visi, misi dan gagasan.
Menurutnya masukan tersebut akan dipertimbangkan oleh KPU dan akan dibahas dalam rapat pimpinan.
"Itu yang nanti kami bicarakan di tingkat pimpinan," ujar Mellaz.
1. Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes, M.Med.Ed, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
2. Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2023-2027.
3. Bahruddin, Inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar dan Menengah (BAN POM).
4. Damar Juniarto, S.Sos, Akademisi di UPN Veteran Jakarta.
5. Prof. Emiritus PM Laksono Ph.D, Guru Besar Antropolog, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada.
6. Imam Prasodjo, Sosiolog Universitas Indonesia.
7. Onno Widodo Purbo. PhD, Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor institut Teknologi Tangerang Selatan.
8. Dra. Reni Kusumowardhani M.PSI.,Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI).
9 Timboel Siregar, S.SI, SH, MM, Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI).
10 Tolhas Damanik, M.Ed, Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA).
11. Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D, Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
12. Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D, Guru Besar di bidang PAUD dan Gender, Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.