JAKARTA, KOMPAS.TV – Gerakan salam empat jari disebut muncul untuk memengaruhi elektabilias pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) RI nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Penjelasan itu disampaikan oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid.
Menurutnya, gerakan yang dilakukan untuk menolak pasangan capres-cawapres nomor urut 2 sudah dilakukan dengan berbagai cara.
“Ya kalau (gerakan) nolak kan surveinya enggak naik. Gerakan-gerakan untuk menolak 02 kan sudah berbagai cara,” kata Nusron di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024), dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Jokowi Intens Berkunjung ke Jateng, Puan: Rakyat Sudah Punya Pilihan, Jateng Tetap Kandang Banteng
Nusron menuturkan, Prabowo-Gibran telah mendapat gerakan penolakan dengan berbagai cara, seperti isu politik dinasti.
Meski demikian, lanjut dia, elektabilitas Prabowo-Gibran justru naik.
“Macam-macam (gerakannya), tapi tren surveinya naik terus ya alhamdulillah.”
“Kalau kayak gitu biarkan rakyat yang menilai ya. Namanya orang lagi panik usaha boleh-boleh saja, itu kan bentuk rasa kepanikan,” kata Nusron.
Baca Juga: Ganjar Tanggapi Gerakan Salam Empat Jari: Tunggu Setelah 14 Februari
Diketahui, salam empat jari pertama kali muncul media sosial X, dan dinarasikan sebagai cara mengalahkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Salam empat jari diartikan pula sebagai bersatunya pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.