JAKARTA, KOMPAS.TV – Juru bicara Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Syahganda Nainggolan, menilai gerakan salam 4 jari muncul dari rakyat yang memandang arogansi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, sudah melewati batas kewajaran demokrasi.
“Ini sesuatu yang sangat positif dari gerakan rakyat, karena mereka ini sudah melihat arogansi Jokowi dan Prabowo, dan 02, sudah di luar batas-batas kewajaran dalam demokrasi,” jelas Syahganda dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (30/1/2024).
Menurutnya, sangat wajar jika para pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1 dan 3 kemudian bersatu.
Baca Juga: Pengamat Politik UI Angkat Bicara soal Muncul Gerakan Salam 4 Jari yang Ramai di Medsos
“Itu saya sudah rasakan pada saat 15 Januari di acara 50 tahun Malari, dan itu kelompok 01 dan 03 itu pose pose bareng terus,” tuturnya.
“Misalnya, saya dengan Helmi Fauzi bekas duta besar di Mesir, kemudian ada Bitor Suryadi, ada Tenri dan lain-lain, tokoh-tokoh di 03 sama saya yang di 01 itu kita foto-foto bareng.”
Ia menambahkan, pihaknya yang menciptakan gerakan salam 4 jari tersebut. Kemudian diviralkan oleh berbagai pihak di media sosial.
“Jadi 4 itu udah dari awal kita ciptakan. Sekarang ini di luar aktivis, tiba-tiba ada namanya John Muhammad dan lain-lain, di Twitter dan Instagram, dan lain-lain, memviralkan gerakan ini ya.”
“Jadi saya pikir memang rakyat ini sudah merasakan sungguh-sungguh bahwa arogansi kekuasaan ini harus dilawan oleh rakyat," tambahnya.
Menurutnya, gerakan 4 jari kini menargetkan untuk mengalahkan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran Rakabuming Raka, di putaran pertama Pilpres 2024.
Baca Juga: Bahas Salam 4 Jari, Jubir Timnas AMIN Sebut Jokowi Seperti Malin Kundang dan Politik Gentong Babi
“Ini bukan lagi hanya melihat bahwa Prabowo ini mau dikalahkan di putaran kedua, saya lihat gerakan ini mau mengalahkan Prabowo di putaran pertama.”
“Jadi saya pikir ini adalah gerakan rakyat yang luar biasa, dan saya sudah komunikasi dengan capres-cawapres, ini harus diapresiasi secara poitif. Mereka mengapresiasi secara positif,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.