JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyebut masyarakat takut disurvei karena khawatir bakal berpengaruh ke penerimaan bantuan sosial (bansos).
Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara (jubir) TPN Ganjar-Mahfud, Chico Hakim, Kamis (25/1/2024).
Menurutnya, pihaknya menemukan anomali terkait jumlah pemilih bimbang sejak lama.
"Terkait tentang masyarakat yang takut disurvei dan ini dengan alasan berimbas pada pembagian bansos, saya melihat ini justru sebenenarnya sudah terjadi cukup lama, beberapa bulan terakhir," kata Chico kepada Kompas.com.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Mau Mundur dari Menko Polhukam di Waktu yang Tepat
Pernyataan Chico tersebut disampaikan merespons lembaga survei Indopol yang tidak merilis hasil survei karena terdapat anomali dalam jumlah undecided voters atau pemilih bimbang.
Pihak Indopol menyebutkan, salah satu faktor yang menyebabkan anomali tersebut adalah bantuan sosial dari pemerintah dan intervensi dari aparat kepada calon responden.
Chico mengatakan, temuan tersebut dapat menjadi bukti adanya politisasi bantuan sosial menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Ini memang ditengarai bansos artinya dipolitisasi oleh kubu paslon tertentu dan indikasinya mengarah ke kubu paslon 02 yaitu Prabowo-Gibran," kata dia.
Chico pun mengajak masyarakat pendukung Ganjar-Mahfud agar tidak takut untuk menyuarakan apa yang mereka yakini.
Baca Juga: Ini Agenda Kampanye Anies, Gibran, dan Mahfud MD
Ia mengingatkan, bantuan sosial adalah bantuan dari negara yang menjadi hak bagi masyarakat tidak mampu, bukan bantuan dari presiden secara personal.
"Inilah yang memang sudah kami telah alami, bukan hanya baru sekarang, dari beberapa bulan yang lalu, strateginya mengatasi ancaman dan intimidasinya adalah memberikan semangat bagi masyarakat untuk lebih berani, tidak usah takut," ujar Chico.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.