Kompas TV nasional rumah pemilu

Megawati Soroti Kasus Dugaan Pemukulan TNI ke Pendukung Ganjar di Boyolali: Yang Salah Tuh Siapa?

Kompas.tv - 10 Januari 2024, 13:28 WIB
megawati-soroti-kasus-dugaan-pemukulan-tni-ke-pendukung-ganjar-di-boyolali-yang-salah-tuh-siapa
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023).  (Sumber: Tribunnews.com/Fersianus Waku)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum PDI Perjuangan atau PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, dirinya melihat sejumlah kejanggalan dalam kasus dugaan pemukulan yang dilakukan aparat TNI kepada pendukung Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganja-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah. 

Ia mengaku tak habis pikir ketika melihat peristiwa tersebut. Sebab, yang seharusnya TNI menjadi pelindung rakyat, malah menjadi oknum yang menggebuki masyarakat.

Hal tersebut dikatakan Megawati dalam pidato politiknya di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDIP di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). 

Baca Juga: Megawati Ingatkan Berbagai Pihak agar Tak Bully Dirinya: Saya Punya Pengacara, Bukan Nakutin

"Yang salah tuh siapa sih? Ketika kasus Boyolali, saya sampai mikir, sebenarnya apa sih yang ada di dalam hati dan pikiran mereka? Kok enak aja rakyat dibegituin," kata Megawati. 

Presiden ke-5 RI itu mengingatkan anak muda dan masyarakat agar saling menjaga diri di Pemilu 2024. 

"Lho apa enggak tahu kan sekarang anak muda senang banget pakai motor breng-breng, gitu loh, knalpotnya dicopot. Kan itu sebenarnya menunjukkan, ya namanya juga anak muda, mau sok jagoan gitu. Loh kok sih, saya bilang enak men ya, sampai bonyok gitu saya lihat yang dipukuli," ujarnya.

Ia menyatakan, sebuah kekuasaan itu ada batasannya, sehingga harus bijak ketika berkuasa. 

"Emang pelor mau ditembakin ke rakyat? Emangnya itu rakyat sopo? Apa gitu? Ya enggak lah," ujarnya.

Megawati menambahkan, seluruh jenderal tak boleh memanfaatkan jabatannya untuk melanggengkan kekuasaannya. 

"Saya bilang sama beliau, emangnya kalau sudah jadi jenderal itu keren? Dia kalau enggak ada yang siap sampai kayak gitu, sampai kan nahan napas gitu, saya lihatin aja," tuturnya. 

"Aduh yang namanya prajurit, tamtama, itu disuruh ngikutin, kalau nggak ngikutin katanya subordinat, ya saya bilang kasihan, emangnya bukan manusia? Ya manusia lah," kata Megawati.

Dalam agenda HUT ke-51 PDIP turut dihadiri oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. 

Baca Juga: Megawati di HUT ke-51 PDIP: Kita Bisa Seperti Ini Bukan karena Elite, Presiden dan Menteri

Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP berhalangan hadir. Sebab tengah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri sampai 14 Januari 2024.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x