JAKARTA, KOMPAS.TV - Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menjelaskan soal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) saat pandemi Covid-19 melanda. Hal itu sebelumnya sempat dibahas dalam debat capres kedua pada Minggu (7/1/2024) lalu.
Saat debat, capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengatakan anggaran Kemenhan ada yang tak disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) karena pandemi.
Lewat akun X (dulu Twitter) pribadinya, Yustisnus mengatakan pada masa pandemi Covid-19, dibutuhkan respons kebijakan dan penanganan yang baik dengan segenap daya dan upaya untuk mengatasi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi.
Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dan didukung DPR, kata dia, adalah APBN diprioritaskan pada penanganan dampak pandemi Covid-19, antara lain melalui kebijakan refocusing anggaran.
"Melalui keputusan Sidang Kabinet dan ditindaklanjuti dengan berbagai koordinasi, refocusing anggaran yang dilakukan pada masa pandemi Covid berlaku untuk semua Kementerian dan Lembaga (K/L) melalui penyusunan prioritas ulang belanja oleh K/L, demi menangani dampak pandemi Covid-19," kata Yustinus di X, seperti dikutip pada Selasa (9/1/2024).
Baca Juga: Penjelasan Menteri Bahlil soal Djarum dan Wings Grup Tak Masuk Konsorsium Investor IKN
Ia menerangkan, refocusing kegiatan dan anggaran ditetapkan dan diputuskan oleh masing-masing kementerian/lembaga terhadap kegiatan yang dianggap dapat ditunda.
Hal itu lantaran kementerian dan lembagalah yang memahami apa kegiatan/program yang paling urgen dan prioritas dan yang dapat ditunda karena pandemi.
Refocusing dilakukan dengan memblokir anggaran kegiatan yang diusulkan untuk ditunda oleh kementerian/lembaga. Kegiatan dan anggaran yang diblokir dapat dibuka kembali sesuai prioritas dan kondisi anggaran.
"Pelaksanaan anggaran oleh K/L dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, selanjutnya diaudit oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan, red) dan dipertanggungjawabkan kepada DPR."
"Kita bersyukur berkat kerja sama, sinergi, dan dukungan seluruh pihak, Indonesia dapat menangani pandemi dengan baik dan termasuk negara yang dapat kembali pulih lebih cepat dan kuat," kata Yustinus.
Sebelumnya dalam debat capres kedua pada Minggu (7/1/2024), capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, meminta Prabowo yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan, menjelaskan beberapa data yang menunjukkan adanya penurunan.
Baca Juga: Masa Tugas Sisa 9 Bulan, Jokowi Minta Para Menteri Jangan Boros Belanja Infrastruktur Digital
Data yang disampaikan Ganjar yakni indeks perdamaian global, global military session index atau indeks kekuatan militer, kapabilitas militer Indonesia, proporsi anggaran militer hingga capaian minimum essential force (MEF) yang cuma sampai 65,49 persen dari target 79 persen.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.