Bertepatan dengan Hari Ibu, Jakarta Art House Sukses Gelar Mamma Mia! The Musical dan Relung Rasa

JAKARTA, KOMPAS TV - Jakarta Art House, sebuah komunitas seni pertunjukan non profit, sukses mengadakan pertunjukan teater musikal kelas Internasional, "Mamma Mia! The Musical", pada tanggal 22-23 Desember 2023 di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki.

Pertunjukan teater ini bertepatan dengan Hari Ibu Nasional yang menampilkan 'Relung Rasa' dan food exhibition, sehingga dapat menciptakan pengalaman berkesan bagi penonton.

Lebih dari 3000 tiket terjual habis, menandakan antusiasme besar dari masyarakat untuk menikmati pertunjukan yang menggabungkan kisah kekeluargaan dan drama percintaan dengan sentuhan musik dari musisi legendaris, ABBA,

Lagu-lagu klasik seperti 'Dancing Queen', 'Mamma Mia', dan 'I Have A Dream' yang dibawakan oleh ABBA dalam pertunjukan tidak hanya menjadi daya tarik utama, tetapi juga memberikan nilai estetika yang tidak lekang oleh waktu.

"Mamma Mia! The Musical" mengisahkan tentang perjalanan Sophie Sheridan, yang akan segera menikah dengan tunangannya, Sky Rymand.

Meskipun dalam kegembiraan menuju hari pernikahan, Sophie merasakan bahwa kebahagiaannya akan lebih lengkap jika ia bisa berbagi momen tersebut dengan seorang ayah yang akan mengantarnya ke pelaminan. Kendati dibesarkan oleh seorang Ibu tunggal, Donna Sheridan, Sophie merasa tertarik untuk menemukan identitas ayahnya.

Baca Juga: Gunakan Hari Ibu sebagai Momen Bantu Palestina, Emak-Emak Ini Berhasil Kumpulkan Dana Rp 100 Juta!

Dalam upaya mencari tahu lebih lanjut, Sophie menemukan diary Ibunya yang mengungkap kisah tentang tiga pria yang memiliki kemungkinan besar menjadi ayahnya. Mereka adalah Sam Carmichael, seorang arsitek dari New York, Harry Bright, seorang Bankir dari London, dan Bill Austin, seorang Travel Journalist.

Konflik dimulai ketika Sophie memutuskan untuk mengundang ketiga pria tersebut, dan ketiganya hadir dalam pernikahan Sophie, tanpa sepengetahuan ibunya.

Dari perspektif Donna, dia berusaha melakukan segalanya sendiri, mengelola bisnisnya, dan membesarkan anaknya meskipun merasa terbebani oleh segala tekanan yang dihadapinya.

Meskipun Donna terus menjalankan tanggung jawabnya, dia memilih untuk tidak membicarakan masa lalunya atau mengungkapkan identitas ayah Sophie, karena merasa mampu mengatasi semuanya sendiri.

Seiring berjalannya waktu, Donna kemudian mengalami perubahan ketika dia mulai membuka diri untuk menerima bantuan dari orang-orang di sekitarnya, termasuk kedua sahabatnya dan tiga kandidat ayah Sophie.

Donna akhirnya menemukan keberanian untuk menghadapi masa lalunya, mengubah arah masa depannya dan masa depan Sophie. Transformasi ini terlihat ketika Donna melepaskan sedikit dari sifat independennya, mengatasi stres yang timbul dari mengasuh anak sendirian, dan membuka hati untuk menerima bantuan serta cinta dari orang lain.

Saat-saat ini menjadi momen emosional dalam pertunjukan, menunjukkan perkembangan karakter Donna yang menginspirasi. Musikal ini juga menyoroti respon Donna terhadap tiga mantan kekasihnya dari masa lalunya dan kompleksitas hubungan antara ibu dan anak, Donna dan Sophie.

Baca Juga: 20 Rekomendasi Lagu Indonesia yang Cocok Dinyanyikan Saat Hari Ibu, Sangat Menyentuh Hati!