JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka merespons tuduhan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD bahwa Gibran meniru strategi ayahnya, Joko Widodo dalam debat Pilpres beberapa waktu lalu.
Komandan TKN Fanta (Pemilih Muda) Prabowo-Gibran, Arief Rasyid menyebut pihak Ganjar-Mahfud hanya mencari-cari alasan.
“Sebagai orang muda, kami bangga melihat aksi Mas Gibran yang sangat luar biasa saat debat cawapres. Namun, seperti yang seringkali terjadi, pihak yang kalah justru mencari-cari alasan untuk menjustifikasi kekalahannya," kata Arief, Selasa (26/12/2023).
Arief menyebut setiap paslon mesti memiliki strategi untuk menghadapi Pilpres 2024.
Menurutnya, wajar jika strategi itu ditunjukkan ketika debat cawapres.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Janjikan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, INDEF: Pasang Angka Gampang, Realisasinya Susah
Arief menambahkan, isu carbon capture and storage (CCS) serta laporan State of Global Islamic Economy (SGIE) yang dinilai menjadi serangan singkatan Gibran adalah isu ekonomi penting.
"Terdapat potensi ekonomi karbon yang mencapai Rp 8.000 triliun dan potensi ekonomi syariah diprediksi mencapai Rp 4.000 triliun," kata Arief dikutip Kompas.com.
"Sehingga kalau cawapresnya tak mengerti, bagaimana bisa mewujudkan Indonesia menjadi negara maju," lanjutnya.
Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menyebut Gibran memakai strategi pertanyaan jebakan dengan meniru Jokowi ketika debat menghadapi Prabowo.
"Ini kan suatu pengulangan dari apa yang dilakukan Pak Jokowi pada tahun 2014 ke Pak Prabowo dan Hatta," kata Hasto di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).
"Sehingga ini adalah question trap yang kemudian seharusnya tidak perlu dilakukan, karena tujuan kita adalah untuk mencapai suatu gagasan yang terbaik dari para cawapres sebagai pendamping presiden di dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat," lanjutnya,
Baca Juga: Ganjar Minta PDIP Solo Waspadai Kecurangan dalam Pemilu: Tabrak! Kita Bukan Banteng Cengeng
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.