Mahfud MD di Awal Debat Cawapres: Mari Bersujud ke Ibu Kita, Selanjutnya Mengabdi kepada Ibu Pertiwi

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengajak hadirin untuk bersujud kepada ibu masing-masing dalam rangka Hari Ibu 2023 yang jatuh pada hari ini, Jumat (22/12/2023).

Hal ini disampaikan saat ia mengawali pemaparan visi-misi dan program kerja cawapres untuk Pilpres 2024 dalam acara debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, malam ini.

“Mari kita bersujud semuanya kepada ibu kita dalam rangka mengucapkan Selamat Hari Ibu 22 Desember 2023 ini,” ucap Mahfud MD.

Baca Juga: Ketua KPU Berharap Debat Cawapres 2024 Bisa Pengaruhi Pilihan Rakyat

Setelah bersujud kepada ibu masing-masing, ia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengabdi kepada Ibu Pertiwi, Tanah Air Indonesia.

“Sesudah ini, kita lanjutkan pengabdian kita kepada Ibu Pertiwi,” sambung pria yang juga Menkopolhukam itu, seperti dikutip dari tayangan Live Debat Cawapres di KompasTV.

Adapun debat cawapres kali ini mengusung tema Ekonomi Kerakyatan dan Digital, Keuangan, Investasi, Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN/APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.

Dalam hal ini, Mahfud MD memaparkan gagasannya mengenai perekonomian Indonesia. Menurutnya, ekonomi Indonesia tidak pernah tumbuh di angka 7 persen dalam sejarah reformasi Indonesia.

Perekonomian bisa tumbuhan 7 persen terjadi pada tahun 1989-1991 di era Orde Baru.

Ia mengaku sempat berdiskusi dengan para ahli ekonomi untuk menanyakan mengapa ekonomi Indonesia sulit tumbuh. Mahfud bilang, korupsi menjadi salah satu faktor mengapa kemiskinan terus terjadi.

Baca Juga: Benarkah Debat Bisa Menumbuhkan Keberanian dan Melatih Berpikir Kritis? Ini Kata Ahli | SINAU

“Masalahnya, banyak korupsi dan inefisiensi di sektor-sektor pertumbuhan ekonomi, yakni di konsumsi, belanja pemerintah, ekspor-impor, dan investasi,” jelasnya.

Jika ia terpilih menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, ia akan berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia.

“Jangan biarkan kekayaan itu beredar di antara orang kaya!”