Kompas TV nasional rumah pemilu

Prabowo: Banyak Orang Pintar Omong dan Mengeluh tapi Belum Tentu Bisa Bekerja untuk Rakyat

Kompas.tv - 17 Desember 2023, 14:44 WIB
prabowo-banyak-orang-pintar-omong-dan-mengeluh-tapi-belum-tentu-bisa-bekerja-untuk-rakyat
Prabowo Subianto memperagakan gerakan silat saat menjawab tanggapan capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengenai penanganan konflik di Papua. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

BOGOR, KOMPAS.TV  -  Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 2, Prabowo Subianto menilai banyak orang pintar ngomong dan mengeluh tapi belum tentu bisa bekerja untuk rakyat Indonesia.

Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan di depan pendukungnya saat kampanye konsolidasi relawan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (16/12/2023).

"Kita tau banyak orang pintar, ada yang pinter ngomong, ada yang pinter ngeluh, macam-macam pinternya itu, tapi belum tentu bisa kerja untuk rakyat Indonesia," kata dia.

Dalam kesempatan itu Prabowo mengaku belajar dari pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, yakni seribu kawan terlalu sedikit dan satu lawan terlalu banyak.

"Dalil itu berbunyi, seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” katanya.

Baca Juga: Prabowo Singgung Banyak Orang Pintar di Indonesia Tapi Belum Tentu Bisa Kerja untuk Rakyat

“Artinya apa, pemimpin-pemimpin Indonesia. Seluruh lapisan sampai dengan relawan, kita harus bekerja keras untuk mencari kawan, bukan mencari musuh," ucap Prabowo.

Ia menambahkan, mencari musuh dan membuat orang tidak suka adalah sesuatu yang mudah, tetapi mencari kawan sangatlah sulit.

Ia pun mengaku kagum terhadap kepemimpin kenegarawanan pemimpin saat ini yakni Presiden Joko Widodo.

"Pak Jokowi walaupun menang tetapi tetap mengajak yang dikalahkan untuk bersatu. Ini kenegarawanan, leadership, kepemimpinan, ini sulit dalam sejarah politik negara-negara," ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Ucapkan Ndasmu Etik, Timnas Anies Harap Tak Benar, Ganjar Bilang Masyarakat Bisa Menilai

Bahkan, kata dia, sejumlah pemimpin luar negeri merasa bingung Presiden Jokowi melantik dirinya yang saat Pilpres merupakan rival.

"Pemimpin-pemimpin di luar negeri bingung dan nanya ke saya. Gimana kamu, punya lawan 10 tahun, kok bisa mau bergabung?" cerita Prabowo.

"Ya saya jawab, begitulah di Indonesia, kita punya sifat kekeluargaan. Kita semua bersaudara. Walaupun suku, agama, bahasa berbeda, tetapi hati kita bersaudara, kita bisa hidup bersama," sambungnya.




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x