Ketika Aktivis Budiman Sudjatmiko dan Andi Arief Kumpul Siapkan Debat bagi Prabowo-Gibran

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua aktivis dan korban penculikan di masa Orde Baru yang namanya terbilang banyak disebut, yakni Budiman Sudjatmiko dan Andi Arief, berkumpul Media Center Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Senin (11/12/2023). Mereka ditemani oleh aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Rachlan Nashidik dan Natalius Pigai. 

Keberadaan mereka untuk mempersiapkan acara debat Pilpres perdana yang akan dilaksanakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), besok Selasa (12/12/2023).   

Baca Juga: Andi Arief Pastikan Demokrat Siap Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran di Pilpres 2024

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, memperkenalkan para aktivis yang akan mempersiapkan debat besok. "Sebelah kiri Budiman adalah Irma Hutabarat salah satu aktivis penggiat antikorupsi dan salah satu pendiri ICW. Ada Andi Arief korban penculikan tahun itu, sama-sama Budiman sampingnya," kata Nusron, politikus Partai Golkar. 

Nusron tak menampik bahwa pihaknya mengumpulkan sejumlah aktivis dan korban penculikan 98 ini berkaitan dengan tema dari debat perdana Pilpres 2024. Apalagi salah satu tema yang bakal dibahas dalam debat tersebut adalah hak asasi manusia (HAM).

"Yang pertama adalah menyangkut tentang topik masalah hukum, yang kedua adalah menyangkut hak asasi manusia, yang nomor 3 pencegahan dan pemberantasan korupsi, yang nomor 4 pemerintahan, yang nomor 5 penguatan demokrasi, yang nomor 6 penanganan disinformasi dan kerukunan warga," ujar Nusron dalam jumpa pers.

Nusron menyadari bahwa tema HAM yang dikaitkan dengan Prabowo akan muncul setiap lima tahun sekali, tepat saat Pilpres.    

Baca Juga: Gabung TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko Susun Surat Pengunduran Diri dari Komisaris PTPN V

"Pasti akan muncul pertanyaan karena setiap 5 tahun sekali setiap Pak Prabowo ikut pilpres karena dikaitkan dengan masa lalu Pak Prabowo, hubungan masa lalu Pak Prabowo dengan Pak Budiman Sudjatmiko," tuturnya.

Namun, Nusron menyebut bahwa masa lalu Prabowo itu sudah terselesaikan dengan baik.

"Karena setiap momen debat apalagi isu domokratisasi, HAM, itu selalu dikaitkan dengan problem masa lalu yang sudah terkubur dengan baik, dan sudah selesai dengan baik terhadap berbagai tokoh, salah satunya Pak Prabowo," ujarnya dikutip Kompas.com.