JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae sudah ada jauh sebelum Covid-19.
Demikian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangannya kepada jurnalis KOMPAS TV Vedricsca Ananda, Kamis (7/12/2023).
“Bakteri Mycoplasma pneumoniae ini bukan penyakit baru, bukan. Ini penyakit yang umumnya ada sejak dulu, sewaktu sebelum Covid itu insidennya,” ucap Menkes Budi.
Oleh karena itu, Menkes Budi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak perlu panik dalam merespons kasus Mycoplasma pneumoniae.
Baca Juga: Mantan Pimpinan KPK M Jasin: Firli Bahuri yang Memeras SYL, Harus Ditahan Segera
“Jadi masyarakat tidak perlu panik,” ujar Menkes Budi.
Apalagi, lanjut Menkes, pemerintah sudah mempunyai literatur untuk penanganan infeksi bakteri Mycoplasma pneumoniae.
“Literaturnya jadi kita sudah tahu bagaimana cara penanganannya,” kata Menkes Budi.
Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, terdapat enam kasus pneumonia mycoplasma di Indonesia. Kasus infeksi Mycoplasma pneumoniae sendiri sedang mengalami kenaikan di China, Belanda, serta Denmark.
“Saat ini ada enam kasus mycoplasma yang pernah dirawat di beberapa rumah sakit. Yang 5 (pasien) di Medistra dan satu di Rumah Sakit JWCC,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu.
Baca Juga: Abraham Samad Ungkap Ada Tarik Menarik yang Membuat Firli Bahuri Belum Ditahan
Kendati demikian, lanjut Maxi, keenam pasien tersebut sudah dinyatakan sembuh.
“Kami dapat laporan dari RS yang menangani mereka, semua (pasien) sudah sembuh,” ujar Maxi.
Maxi menuturkan, pneumonia mycoplasma di Indonesia menginfeksi anak-anak dengan rentang usia 3-12 tahun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.