JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memastikan taat pada konstitusi. DPP PSI akan mengeluarkan kader yang tidak sejalan dengan keputusan partai.
Begitu kata Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menanggapi pernyataan kontroversi Ade Armando, kader PSI soal politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kaesang menjelaskan PSI merupakan partai yang beridiologi Pancasila dan patuh akan UUD 1945. Ia juga menegaskan hal itu wajib dimengerti oleh setiap kader PSI.
Menurutnya jika ada kader yang tidak sejalan dengan azas dan idiologi partai yang patuh dengan konstitusi maka diminta untuk keluar. Termasuk juga kepada Ade Armando yang sudah lebih dulu masuk sebagai kader PSI.
"Jadi buat kader PSI yang tidak bisa mengikuti undang-undang maupun undang-undang dasar (UUD), itu juga buat bang Ade (Ade Armando), maupun kader yang lain yang enggak bisa taat, bisa keluar saja dari PSI," ujar Kaesang di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/12/2023). Dikutip dari Antara.
Baca Juga: Respons Gibran dan Kaesang soal Megawati Sindir Penguasa Orde Baru
Lebih lanjut putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi ini menjelaskan dirinya merupakan bagian dari Yogyakarta, sehingga sangat mengeri perasaan yang dirasakan warga Kota Pelajar itu terkait pernyataan kontroversi politik dinasti Ade Armando.
Apalagi warga Yogyakarta mengerti latar belakang Yogyakarta menjadi daerah istimewa.
"Saya bagian dari Yogyakarta, saya juga menikah di Yogyakarta, istri saya juga orang Yogya," ujar Kaesang.
Sebelumnya diberitakan Kompas.tv Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menjelaskan DPP PSI menangani secara serius pernyataan Ade Armando soal politik dinasti di DIY.
Menurutnya, Ade Armando sendiri telah mendapatkan teguran keras dari Ketum PSI Kaesang Pangarep. Namun untuk sanksi yang diberukan belum diputuskan oleh DPP.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.