NUSA DUA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyebut insinyur Indonesia harus berpolitik demi kepentingan bangsa dan negara.
Menurutnya, insinyur memiliki daya imajinasi yang bisa digunakan untuk kepentingan negara.
Megawati pun mencontohkan ayahnya, presiden pertama RI, Soekarno, yang juga berpolitik.
Dia mengajak para insinyur Indonesia belajar dari Bung Karno yang juga memiliki pemahaman filsafat, sistem politik, sistem ekonomi dan kebudayaan serta pemahaman holistik tentang rakyat, tanah air dan bangsa.
"Insinyur harus berpolitik demi bangsa dan negara. Para insinyur memiliki daya imajinasi tentang masa depan," kata Megawati dalam Konferensi Insinyur ASEAN (CAFEO) ke-41 di Nusa Dua, Bali, Rabu (22/11/2023).
"Bagaimana membangunkan semangat juang para insinyur Indonesia agar mereka menjadi kekuatan transformasi rakyat Indonesia melalui penguasaan ilmu teknik," lanjutnya, sebagaimana dikutip Antara.
Baca Juga: JK Berharap Ganjar Bisa seperti Megawati: Sangat Demokratis, karena Saya Alami
Megawati berharap Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang menaungi insinyur di Tanah Air, dapat melahirkan sosok insinyur pelopor yang tidak hanya berpikiran ke depan, tetapi juga membumi terkait kebutuhan rakyat.
Presiden kelima RI itu pun menegaskan, insinyur Indonesia harus berani berinisiatif dan bertekad menguasai ilmu teknik termutakhir. Proses tersebut menurutnya, memang memerlukan biaya tak sedikit dan memiliki risiko.
"Namun, jika kita tidak mulai dan berani mencoba, kapan lagi kita bisa berdikari? PII saya tantang untuk berani mengambil tanggung jawab itu, agar profesi keinsinyuran benar-benar menorehkan tradisi berprestasi di dalam membangun negeri. Sudah saatnya harus berani meletakkan nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri," kata Megawati.
Sementara Ketua Umum PII Danis Hidayat Sumadilaga mengaku sepakat dengan gagasan Megawati tentang insinyur berpolitik agar memberi kebermanfaatan lebih besar kepada masyarakat.
“Saya menangkap pesan beliau bahwa jangan berpikir teknik saja tapi tapi lebih luas, kompleks, berpikir ekonomi, kebudayaan, seni, supaya hasilnya jauh lebih bermanfaat kepada masyarakat termasuk politik itu. Oke, kenapa tidak?” kata Danis.
Baca Juga: Hasto Keluhkan Tekanan Penguasa, NasDem: PDIP Jangan Cengeng Dong
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.