JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia menyatakan fenomena El Nino, yang berlangsung hingga Maret-April 2024, tidak akan mengurangi jumlah hujan selama musim penghujan, Senin (20/11/2023).
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, meski El Nino berlangsung, Indonesia akan mengalami musim hujan dengan intensitas yang lebih tinggi dari biasanya mulai November 2023.
Baca Juga: Daftar Provinsi yang Sudah Umumkan Besaran Kenaikan UMP 2024, Ada Jawa Timur hingga Bali
"Tapi kita sudah masuk peralihan, intensitas hujan akan kita alami lebih banyak. Jadi pengaruh El Nino itu bukan mengurangi hujannya, tapi di fase tidak hujannya dia kan cuacanya akan lebih tinggi dari rata-rata biasa," ujar Abdul sebagaimana dilansir dari Antara.
BNPB tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi prioritas: Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Gaji Tak Dibayar Selama 6 Bulan, Petugas Kebersihan Buang Sampah di Kantor Bupati Seram Bagian Barat
Meskipun 60 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan pada November, BNPB menekankan pentingnya pengendalian karhutla yang telah terbukti efektif hingga akhir musim kemarau.
"Alhamdulillah sampai akhir musim kemarau ini bapak Presiden tidak ke daerah yang kena karhutla. Artinya pengendalian kita cukup efektif," lanjutnya.
Baca Juga: Bangga! Bahasa Indonesia Ditetapkan sebagai Bahasa Resmi Konferensi Umum UNESCO
BNPB menyarankan kewaspadaan tinggi terhadap potensi banjir dan hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kalimantan, beberapa wilayah di Sulawesi, dan Maluku Utara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.