JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Herwyn JH Malonda menyebut pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) harus diawasi karena pati ada potensi kecurangan.
Herwyn menyatakan berkaitan dengan potensi kecurangan, pihaknya akan mengoptimalkan fungsi pencegahan.
"Pemilu ini harus diawasi karena pasti ada potensi kecurangan, fungsi pencegahan yang Bawaslu optimalkan. Kami berharap setiap komunitas yang ada di masyarakat turut terlibat mengawasi." tuturnya, Selasa (14/11/2023) dikutip dari laman resmi Bawaslu RI.
Baca Juga: Buntut Dugaan Aparat Tak Netral, Bawaslu Tengah Investigasi Dugaan Kecurangan Pemilu
Dalam kesempatan itu, Herwyn juga mengajak masyarakat dari setiap kalangan turut mengawasi tahapan pemilu.
Pengawasan bahkan harus dilakukan hingga pemungutan dan penghitungan suara (tungsura). Sebab, jika berkaca dari pemilu sebelumnya, di waktu-waktu tersebut rawan potensi pelanggaran.
"Jangan cukup di saat mencoblos saja tapi minimal kita kawal proses ini sampai akhir.”
“Kecurangan bisa terjadi di TPS, maka perlu jeli untuk kita tetap ada hingga penghitungan suara," kata Herwyn di Bawaslu Jakarta Barat, Selasa (14/11/2023).
Ia juga menyebut melihat akan ada perbedaan pilihan di antara masyarakat. Menurutnya hal itu sah-sah saja. Tetapi, lanjut dia, jangan sampai hak pilih masyarakat mendorong untuk berbuat pelanggaran.
Kepada para pendukung ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden, ia meminta mereka dapat menjaga keamanan dan persatuan di tengah-tengah masyarakat.
Baca Juga: Bawaslu Ingatkan Pendukung Capres-Cawapres Tak Kampanye Sebelum 28 November 2023
"Ketika pilihan berbeda jangan sampai merusak kekeluargaan kita sebagai bangsa yang mengedepankan persaudaraan yang hidup rukun dan damai serta sebagai suatu negara yang menjamin dalam konstitusinya untuk menghargai hak individu menyatakan pendapat, hak memilih kader bangsa terbaik dalam Pemilu 2024," bebernya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.