JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyerahkan proses pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens kepada KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto, calon panglima TNI yang sudah melewati uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Yudo menjelaskan, sejak diketahui Mehrtens menjadi korban penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, TNI selalu menahan diri untuk tidak melakukan operasi penyanderaan.
Menurut Yudo, TNI punya kemampuan dan sudah mengetahui posisi Mehrtens dan KKB di Papua. Namun langkah tersebut tidak diambil mengingat pemerintah mengedepankan dialog.
"Kenapa enggak menggunakan kekuatan militer? Ini yang selalu saya antisipasi. Saya bisa, saya punya kemampuan, saya tahu posisinya, tapi nanti masyarakat yang jadi korban. Tentunya saya memikirkan, lebih baik ya kita dialog," ujar Yudo usai acara penghargaan bagi prajurit di Balai Samudra, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Baca Juga: Direstui Komisi I DPR, Jenderal Agus Subiyanto akan Disahkan Jadi Panglima TNI 21 November
Yudo menjelaskan, dirinya selalu menyikapi setiap perkembangan dan mendapat informasi mengenai Mehrtens di Papua. Termasuk perkembangan dialog dengan KKB.
Ia juga sudah meminta para komandan dan panglima di lapangan untuk tidak terpancing emosi yang bisa berdampak terhadap masyarakat dan juga proses dialog yang dilakukan.
Menurutnya, semua proses tersebut sudah dijalankan agar pembebasan pilot Susi Air berjalan dengan lancar dan damai.
Namun untuk ke depannya, Yudo menyerahkan sepenuhnya kepada Panglima TNI baru yang akan dilantik oleh Presiden Jokowi.
"Ya tentunya apa-apa yang telah kami lakukan, yang kami deteksi, yang telah kami prediksi, semuanya tentunya nanti akan saya serahkan pada Jenderal Agus Subiyanto untuk ditindaklanjuti, terutama para komandan dan panglima yang di lapangan," ujar Yudo.
Baca Juga: Calon Panglima TNI Wanti-Wanti Sikap Prajurit: Jangan Arogan dan Menyalahgunakan Senjata!
Philips Mark Mehrtens menjadi korban penyanderaan KKB Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di Lapangan Terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Beberapa kali KKB merilis kondisi Mehrtens dan melayangkan tuntutan kemerdekaan kepada pemerintah untuk pembebasan Mehrtens. Di sisi lain, pemerintah sudah menyediakan Rp5 miliar sebagai langkah negosiasi dan kemanusiaan.
Informasi terakhir dari Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan menjelaskan kondisi pilot Susi Air masih di dalam hutan bersama KKB Egianus Kogoya dalam keadaan baik.
"Sampai saat ini kondisinya baik, dan dijaga dengan baik sehingga tidak ada masalah. Upaya pembebasan terus kita lakukan, tentunya kita lakukan dengan mengedepankan negosiasi," ujar Izak di Jayapura, Kamis (5/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.