JAKARTA, KOMPAS TV - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengantar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto ke DPR.
Adapun, tujuan mereka mengantar Jenderal Agus adalah untuk memberikan semangat kepada yang bersangkutan dalam menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Senin (13/11/2023).
"Bersama-sama melanjutkan sinergitas dan soliditas TNI-Polri yang selama ini sudah terbangun," kata Listyo di gedung DPR.
Baca Juga: Komisi I DPR Uji Kelayakan dan Kepatutan Agus Subiyanto sebagai Calon Panglima TNI Hari Ini
Saat ini, proses uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR baru saja dibuka. Kini, Jenderal Agus sedang memaparkan visi dan misinya sebagai calon Panglima TNI.
Anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi mengatakan pihaknya akan membahas ihwal kesiapan Agus dalam menghadapi permasalahan di Papua hingga Pemilu 2024.
"Paling pertama adalah itu tadi, bagaimana kesiapan dalam menghadapi pemilu, dan tentu prioritas utama penanganan masalah di Papua, masalah keamanan di Papua," kata Bobby seperti dikutip dari laman dpr.go.id, Minggu (12/11/2023).
Bobby menyebut pihaknya akan menekankan perihal pemenuhan formasi keamanan dan pertahanan di Tanah Papua dengan empat Daerah Otonom Baru (DOB) yang baru saja dimekarkan yaitu Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.
"Kalau dulu kan ada Kodam, Kodam (Komando Daerah Militer) itu membawahi berapa. Nah, ini kan sekarang apakah Kodam itu akan dibentuk Kodim (Komando Distrik Militer), Kodim baru atau bagaimana formasi-nya?" kata politikus Fraksi Partai Golkar ini.
Sebab, kata dia, wilayah administrasi baru tentu memerlukan organisasi militer yang dapat menaungi kebutuhan di wilayah tersebut.
"Dengan adanya provinsi-provinsi yang baru. Nah, itu bagaimana pemenuhan formasi keamanan dan pertahanan di sana," ujarnya.
Terkait kedekatan Agus selaku calon Panglima TNI yang disinyalir memiliki kedekatan dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), dia menilai hal tersebut masih dalam batasan-batasan objektif.
Diketahui, Agus pernah bertugas sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta pada saat Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta.
"Ya, tentu kami kalau di Komisi I harus objektif ya, tidak subjektif. Kalau namanya orang dekat itu maksudnya dekat apa? Keluarga? Bukan keluarga. Beliau sukunya saja beda. Lantas, misalkan, apa karena pernah bertugas? Yang lain juga pada banyak yang sudah pernah bertugas dekat," katanya.
Dia menyebut setelah uji kepatutan dan kelayakan diikuti oleh calon Panglima TNI, maka Komisi I DPR akan langsung melakukan rapat internal untuk memutuskan hasil uji kepatutan dan kelayakan tersebut.
Baca Juga: Ketua Komisi I: Persyaratan Administrasi Agus Subiyanto sebagai Calon Panglima TNI Sudah Lengkap
"Kami akan rapat internal dan setelah diputuskan pada pukul 17.00 (WIB) akan dilakukan verifikasi faktual ke rumah yang bersangkutan di daerah Cilangkap," kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.