JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menilai yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini menyadarkan bahwa manipulasi hukum kembali terjadi.
Megawati menjelaskan hal itu dalam pidatonya pidatonya menyikapi dinamika pokitik nasional, Minggu (12/11/2023).
“Apa yang terjadi di Mahkamah Konstitusi akhir-akhir ini telah menyadarkan kita semua, bahwa berbagai manipulasi hukum kembali terjadi,” ucapnya.
“Itu semua akibat praktik kekuasaan yang telah mengabaikan kebenaran hakiki, politik atas dasar nurani.”
Megawati kemudian mengingatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa pejuang, yang mampu mengatasi berbagai cobaan sejarah.
Baca Juga: PDI-P Singgung Keberanian Gibran Kembalikan KTA hingga Pernyataan Tegak Lurus kepada Megawati
“Karena itulah dalam situasi seperti ini, mari kita kawal Pemilu 2024 dengan nurani dan sepenuh hati.”
“Kita jadikan Pemilu 2024 sebagai momentum untuk mendapatkan pemimpin terbaik yang benar-benar mewakili seluruh kehendak rakyat Indonesia, mengayomi, agar Indonesia menjadi bangsa hebat, unggul, dan berdiri di atas kaki sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi karena hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran.
“Rekayasa hukum tidak boleh terjadi lagi. Hukum harus menjadi alat yang menghadirkan kebenaran,” ucapnya.
“Hukum harus menjadi alat mewujudkan keadilan. Hukum harus menjadi alat mengayomi seluruh bangsa dan negara Indonesia. Dengan keadilan inilah kemakmuran pasti akan bisa diwujudkan.”
Oleh ebab itu, lanjut dia, semua pihak harus terus menggenggam erat semangat reformasi itu. “Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani!”
“Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat. Terus kawal dan tegakkan demokrasi,” ujarnya.
Menurutnya, itu adalah kewajiban warga bangsa, dan bahkan menjadi keharusan setiap anak negeri dan bangsa agar tidak terjadi kesewenang-wenangan.
“Sebab, kedaulatan rakyat harus terus kita junjung tinggi! Pemilu yang demokratis, yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia, harus dijalankan tanpa ada kecuali!”
“Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu lagi. Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi,” ujarnya.
Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Beberapa Menteri Temui Megawati dan Ingin Mundur
Di akhir pidatonya, Megawati juga mengajak semua pihak untuk menggunakan hak pilih mereka dengan tuntutnan hati nurani.
“Gunakan hak pilih mu dengan tuntunan nurani. Semoga Allah Yang Maha Kuasa meridhoi perjuangan kita.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.