JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memilih berpikir panjang untuk mendorong anaknya, Prananda Surya Paloh untuk maju di kontestasi Pilpres 2024.
Hal ini diutarakannya setelah Surya mendapat pertanyaan dari pembawa acara HUT ke-12 Partai NasDem, mengapa dirinya tidak mencalonkan anaknya sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Surya mengaku, sebagai ketua umum partai, dirinya punya kesempatan untuk mendorong sang anak maju di Pilpres 2024, ataupun menjadi pendamping Anies Baswedan.
Namun, sebutnya, hal tersebut tidak dilakukannya, karena dalam memimpin negara, diperlukan seseorang yang matang. Ia juga mendorong Prananda sang putra harus merasakan proses menjadi politisi yang matang.
Dengan jatuh bangun dalam proses yang dihadapi, akan membuat sang anak tegar dan siap untuk menjadi pemimpin negara.
Baca Juga: Di Hadapan Kader NasDem, Surya Paloh Sebut Kondisi Indonesia Kian Prihatin
"Walaupun saya punya kesempatan mencalonkan dia, tetapi saya pikir ini pantas atau tidak?" ujar Surya saat memberi pidato di HUT Partai NasDem, di Nasdem Tower, Sabtu (11/11/2023).
"Orang tua dulu menyatakan, kalau bisa, dia harus matang dulu. Bukan (matang) hasil peraman. Nah, ini yang saya harapkan," imbuhnya.
Lebih lanjut Surya menjelaskan, dirinya juga akan meminta sang anak untuk menunggu waktu yang tepat jika Prananda bertanya kepada dirinya apakah pantas dicalonkan sebagai cawapres.
Surya kembali mengingatkan, ada proses panjang yang harus dilalui untuk menjadi seorang pemimpin.
"Maka saya akan katakan, tunggu dulu akan tiba saatnya, itu pun kalau saya berumur panjang. Baik, itulah jawaban untuk kawan-kawan di Jawa Timur," ujar Surya.
Baca Juga: Anies Ungkap Alasan NasDem Usung Dirinya Sebagai Bakal Capres, Singgung Pilkada 2017
Adapun pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar hadir dan duduk di barisan depan.
Di barisan kedua ditempati pengurus partai yang tergabung Koalisi Perubahan, di antaranya Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
Namun di kursi barisan pertama dan kedua tidak terlihat satu tokoh dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga merupakan bagian dari Koalisi Perubahan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.