JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi permintaan sejumlah pihak yang meminta agar dirinya membuktikan pernyataannya soal ketua umum (ketum) partai politik (parpol) tersandera kartu truf oleh penguasa. Hal ini memaksa ketum parpol di Koalisi Indonesia Maju terpaksa memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Hasto menyatakan, dirinya tak akan membuka itu ke publik secara gamblang. Sebab, pihaknya menghargai kedaulatan parpol masing-masing.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Tanggapi Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali, Singgung Politik Diskriminasi
"Kami kan sayang dengan seluruh ketum. Kami sayang menghormati bahwa demokrasi tanpa parpol itu tidak bisa, sehingga kedaulatan parpol itu suatu hal yang sangat penting di dalam mengambil keputusan," kata Hasto kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Hasto menjelaskan, pernyataannya beberapa waktu lalu bersifat imbauan agar para ketum parpol tetap bisa berdaulat dalam berdemokrasi.
"Sehingga yang kami lakukan adalah bagian dari imbauan moral, imbauan bahwa semua pihak harus menjaga demokrasi yang sehat untuk tidak melakukan intervensi," ujarnya.
Selain itu, kata dia, isu kartu truf tersebut memang pernah diceritakan para ketum parpol kepada dirinya.
Ia berharap penguasa tak mengambil peran yang berlebihan, sehingga bisa membuat parpol tak bisa bergerak bebas dalam menentukan sebuah sikap politik.
"Ketika kami membaca cerita-cerita dari majalah nasional yang mengungkapkan hal itu, membaca dari media dan juga kami bertemu secara off-the-record dengan para ketum yang memang merasakan bahwa kedaulatan itu telah dicampurtangani karena tujuan-tujuan kekuasaan ini yang diingatkan oleh kami," katanya.
Sebelumnya, Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto untuk membuktikan ucapannya ihwal adanya ketum parpol tersandera kartu truf, sehingga terpaksa memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.
Menurut dia, seorang tokoh politik sekaliber Hasto pasti memiliki bukti-bukti yang kuat, sehingga berani mengucapkan hal tersebut.
Baca Juga: Sekjen Gerindra Minta Hasto PDI-P Buktikan soal Ada Ketum Parpol yang Tersandera Kartu Truf
"Kalau kemudian ada cerita bahwa mereka memilih Pak Prabowo dalam tekanan karena kartu trufnya dipegang, saya kira Mas Hasto harus menjelaskan partai mana, ketumnya apa, untuk kasus apa, siapa yang menekan siapa yang ditekan," kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.