Jawab Pertanyaan tentang Kapabilitas Agus Subiyanto Calon Panglima TNI, Prabowo Angkat Jempol

BOGOR, KOMPAS.TV – Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto angkat jempol menjawab pertanyaan wartawan tentang pemilihan Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon Panglima TNI.

Respons Prabowo tersebut ditunjukkan usia dirinya  menghadiri peresmian RS TK III Salak dr H Sadjiman di Bogor, Rabu (1/11/2023).

“Pak Agus kan calon panglima, menurut Bapak bagaimana?” tanya wartawan, yang direspons dengan senyum dan mengangkat jempol tangan kanannya.

Demikian pula saat ditanya mengenai pendapatnya tentang kapabilitas Agus, Prabowo kembali mengangkat jempolnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menjelaskan bahwa dirinya pernah dioperasi oleh dr Sadjiman saat masih tingkat II Taruna Akmil.

Baca Juga: Belum Umumkan Formasi Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, Gerindra Pastikan Erick dan Bahlil Tidak Masuk

“Saya pernah dioperasi usus buntu.”

“Saya sudah sampaikan tadi bahwa beliau seorang dokter tentara yang saya kira banyak jasanya ke mana-mana. Saya tadi cerita, bahwa saya salah satu yang dioperasi beliau,” kata Prabowo.

Sebelumnya, dalam sambutannya pada peresmian rumah sakit tersebut, Prabowo mengatakan bahwa rumah sakit ini tempat di mana prajurit-prajutrit TNI kita akan mendapatkan perawatan medis yang baik dan berkualitas.

“Tempat di mana mereka akan merasakan dukungan serta perhatian dari pemerintah, dari atasan, dan dari masyarakat.”

“Lebih dari itu, keberadaan rumah sakit ini adalah kebutuhan dasar juga bagi masyarakat Bogor,” tuturnya.

Ia menambahkan, salah satu konteks penting dalam penyelenggaraan pertahanan negara adalah kesiapan mendukung kesehatan yang memadai.

Failitas kesehatan yang memadai dan perawatan medis yang berkualitas, menurutnya adalah elemen krusial.

Baca Juga: Erick Thohir Beri Dukungan Penuh kepada Prabowo Subianto di Pilpres

“Kondisi kesehatan yang optimal mendukung tingkat kesiapan dan penampilan yang maksimal dalam menjalankan tugas-tugas negara.”

“Jadi saya juga menyampaikan penghargaan yang etinggi-tingginya kepada keluarga besar Dr Sadjiman, saya kenal mereka cukup lama. Saya pun pernah dioperasi oleh dr Sadjiman waktu saya taruna tingkat dua.”

“Jadi saya ini salah satu yang pernah diselamatkan oleh dr Sadjiman,” tuturnya.