Kompas TV nasional rumah pemilu

Jateng Sudah Jadi 'Kandang Banteng', Persaingan Pilpres di Jatim dan Barat Diprediksi Paling Ketat

Kompas.tv - 29 Oktober 2023, 17:17 WIB
jateng-sudah-jadi-kandang-banteng-persaingan-pilpres-di-jatim-dan-barat-diprediksi-paling-ketat
Kolase bacapres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas menyebut persaingan para pasangan capres-cawapres di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat diprediksi paling ketat dalam Pipres 2024 mendatang. Pasalnya, belum ada nama paslon yang dominan di dua provinsi dengan suara signifikan tersebut.

Toto menyampaikan bahwa setiap pasangan capres dan cawapres memiliki wilayah yang jadi lumbung suara. Namun, di Jawa Timur dan Jawa Barat, keunggulan paslon tertentu cenderung tidak mutlak.

"Di Pulau Jawa, masing-masing capres punya keunggulan, misal dari DKI Jakarta itu paling unggul Anies Baswedan, kemudian untuk Banten, Jabar itu Prabowo. Lalu untuk Jateng, Jatim itu paling unggul Ganjar," kata Toto, Minggu (29/10/2023).

Baca Juga: Ganjar Ungkap Isi Diskusinya dengan Mahfud MD soal Penegakan Hukum: Ingat, Anti KKN!

"Tapi keunggulan di sini sifatnya enggak terlalu mutlak, misal kayak Prabowo di Jabar itu nggak sampai 50 persen, mungkin sekitar 35 persen. Kemudian juga Ganjar di Jatim itu juga nggak mutlak, ya 35-40 persen keunggulan dibanding calon-calon lain," ujarnya.

Toto menambahkan, Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat memiliki "enklav dan subkultur" yang masih bisa diperebutkan oleh para kontestan pilpres. Suara dua provinsi itu dipandang signifikan karena memiliki jumlah pemilih paling banyak.

Di lain sisi, Toto menyoroti langkah Prabowo Subianto menggandeng Gibran Rakabuming Raka demi menggaet suara Jawa Tengah. Namun, Jawa Tengah memiliki basis pendukung PDI Perjuangan yang kuat sehingga dijuluki "kandang banteng."

Selain itu, kata dia, elektabilitas tinggi Gibran di Jawa Tengah disebut mengarah untuk menjadi gubernur, bukan cawapres.

"Di Jateng kalau kita tanya siapa yang paling prospek jadi gubernur Jateng itu jawabannya hanya 10 persen paling tinggi, dan jawabannya mengarah ke Mas Gibran untuk gubernur bukan cawapres," kata Toto.

Toto pun menyebut para kandidat mesti masuk ke masing-masing wilayah dan menyesuaikan subkultur setempat untuk menarik simpati pemilih. Mendekati tokoh penting di sebuah daerah dipandang tidak akan mempan jika kandidat tidak "masuk" ke daerah tersebut.


"Waktu itu (tokoh penting di) Jabar, RK (Ridwan Kamil), waktu masih gubernur, sama Khofifah (Jawa Timur), DIY Sri Sultan, tapi kalau ditanya relevansinya dengan capres-cawapres raih simpati, nggak bisa dan nggak cukup meraih, harus masuk subkultur karena puluhan juta pemilihnya," kata Toto.

Pulau Jawa masih dinilai sebagai lumbung suara signifikan jelang Pemilu 2024. Pulau ini tercatat memiliki lebih dari 115 juta pemilih dari total 204,8 juta pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU.

Baca Juga: Setelah Yenny Wahid, Ganjar Berharap Khofifah Indar Parawansa dan Ridwan Kamil Gabung di TPN




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x