Kompas TV nasional rumah pemilu

Ketua DPC PDI-P Solo: Mas Gibran Jangan Disamakan dengan Budiman Sudjatmiko

Kompas.tv - 27 Oktober 2023, 19:33 WIB
ketua-dpc-pdi-p-solo-mas-gibran-jangan-disamakan-dengan-budiman-sudjatmiko
Ketua DPC PDI-P Kota Solo FX Hadi Rudyatmo, dalam Kompas Petang, Jumat (27/10/2023) meminta agar tidak menyamakan status Gibran Rakabuming Raka dengan Budiman Sudjatmiko. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta agar tidak menyamakan status Gibran Rakabuming Raka dengan Budiman Sudjatmiko.

Hal itu disampaikan Rudy dalam dialog Kompas Petang di KompasTV, menanggapi pernyataan pengamat politik Adi Prayitno yang menyebut jika Gibran bukan anak Presiden  Joko Widodo atau Jokowi, PDI-P pasti telah menjatuhkan sanksi seperti halnya yang dilakukan kepada Budiman.

“Jadi kalau Mas Gibran ini jangan disamakan dengan Budiman Sudjatmiko, karena Budiman Sudjatmiko itu tatarannya di DPP, sehingga itu urusannya DPP pecat memecat,” tegas Rudy, Jumat (27/10/2023).

Dalam dialog tersebut, Rudy juga menjelaskan ketika Gibran mencalonkan diri menjadi bakal calon wakil presiden dari partai koalisi di luar PDI-P, otomatis secara de facto ia bukan lagi kader PDI-P.

Baca Juga: Beda Sikap PDIP ke Gibran dan Budiman, Ini Kata Hasto Krsitiyanto

“Seperti apa yang disampaikan oleh Ketua Dewan Kehormatan, Bapak Komaruddin Watubun, secara de facto sudah bukan kader PDI Perjuangan. Berakhir PDI Perjuangannya ketika mendaftar sebagai cawapres.”

Sebagai walikota yang dulu diusung oleh DPC PDI-P Solo, kata Rudy, ia menyarankan agar Gibran datang tampak muka dan pergi tampak punggung.

“Karena Mas Gibran ini wali kota, itu kapasitasnya adalah dengan DPC, makanya saya menyarankan dengan beliau, alangkah lebih baiknya Mas Gibran dulu datang tampak muka, pulang tampak punggunglah.”

“Serahkan KTA, dan menyerahkan surat pengunduran diri sudah bukan anggota PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Rudy mengaku sangat ingat saat Gibran meminta kartu tanda anggota (KTA) PDIP pada 19 september 2019 lalu.

“Mas Gibran ketika minta KTA itu melalui pengurus ranting, PAC, baru ke DPC. Setelah ke DPC dibuatkanlah KTA, tanggal 19 September 2019, saya nggak lupa.”

“Setelah KTA jadi, pagi harinya untuk mendaftarkan ke DPD, keluarlah yang namanya rekomendasi,” lanjutnya.

Saat itu, kata Rudy, hingga detik terakhir dirinya masih bersikeras agar Purnomo-Teguh yang diusung. Namun setelah rekomendasi untuk Gibran terbit, ia taat dan melaksanakan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x