FX Rudy Minta Gibran Mundur dari PDI-P Agar Megawati Tak Dinilai Bermain di 2 Kaki

SURAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta Wali Kota Solo yang juga kader PDI-P, Gibran Rakabuming Raka, untuk mundur dari partai berlambang kepala banteng itu.

FX Rudy, yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo periode 2012–2015, dan periode 2016–2021 itu, mengaku menyarankan pengunduran diri Gibran itu agar Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tak dinilai bermain dua kaki dalam Pilpres 2024.

Menurut FX Rudy, putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu bisa melenggang menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024 karena PDI-P merekomendasikannya untuk jadi Wali Kota Surakarta.

"Mohon dengan sangat, hargai dan hormati Mbak Mega yang telah memberikan rekomendasi dengan cara yang santun," kata FX Rudy di Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023), dipantau dari tayangan KompasTV.

Ia lantas meminta Gibran mundur dengan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP dan membuat surat pengunduran diri.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan: Pasangan Prabowo-Gibran Simbol Harapan untuk Indonesia Maju

"Mengembalikan KTA ke DPC dan membuat surat pengunduran diri dari PDI Perjuangan," tegas FX Rudy yang juga pernah mendampingi Joko Widodo atau Jokowi saat jadi Wali Kota Solo. Ia menjadi Wakil Wali Kota Surakarta periode 2005-2010 dan periode 2010-2012 hingga akhirnya Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Supaya tidak ada penilaian tadi, Mbak Mega dikira bermain di dua kaki, ya Ganjar ya Gibran, kan gitu, jangan," terangnya.

Meski begitu, FX Rudy mengucapkan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran yang telah mendaftarkan diri sebagai bacapres-bacawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk mengikuti Pilpres 2024.

"Saya selalu Ketua DPC PDIP Surakarta mengucapkan selamat ke Mas Gibran sudah mendaftar sebagai bacawapres. Doa saya mesti positif, selamat dan sukses," ungkapnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi, Ketua MK Anwar Usman, Gibran, dan Kaesang Dilaporkan ke KPK Dugaan Kolusi Nepotisme

Ia mengaku masih menganggap Gibran sebagai sahabatnya, meski telah menjadi bacawapres dari Koalisi Indonesia Maju.

"Saya lebih penting persahabatan dari jabatan sehingga Mas Gibran sudah bacawapres namun masih sahabat. Sama-sama ciptaan Tuhan tidak bermusuhan," terangnya, dilansir dari Antara.