JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDI Perjuangan melayangkan gugatan kepada politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando.
Ade diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan digugat senilai Rp 200 miliar lantaran konten video di kanal YouTube @AdeArmandoOfficial, yang berjudul 'Benarkah Megawati Ngamuk Karena Kaesang Gabung PSI". Video tersebut tayang pada 25 September 2023.
Gugatan ini didaftarakan di Pengadilan Negeri (PN) Cibinong dengan nomor perkara 367/Pdt.G/2023/PN Cbi, pada 13 Oktober 2023.
Dalam sistem informasi penelusuran perkara PN Cibinong, pihak penggungat tercatat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, sedangkan tergugat Ade Armando dengan tanggal surat 13 Oktober 2023 dan didaftarkan pada 18 Oktober 2023.
Tim BBHAR DPP PDIP Johannes Lumban Tobing menjelaskan PN Cibinong telah menjadwalkan sidang perdana gugatan pada Rabu (15/11/2023).
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut PDIP Cerdas Karena Tak Habiskan Energi untuk 'Drama' Jokowi! Apa Maksudnya?
Johannes menilai konten video yang diunggah Ade telah merugikan pihaknya. Sebab, dalam konten yang dibuat Ade, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut marah-marah ketika Kaesang Pangarep bergabung ke PSI.
Menurut Johannes seharusnya tergugat memberikan klarifikasi kepada PDIP terkait konten yang dibuat.
"Karena kita merasa rugi, maka kita lakukan gugatan terhadap Ade Armando. Dengan catatan apa yang dilontarkan, Ade Armando ini harus dipertanggungjawabkan secara hukum," ujar Johannes, Selasa (24/10/2023), Dikutip dari Tribunnews.com.
Terpisah Ade menyatakan dirinya sudah mengetahui adanya gugatan yang dilayangkan PDIP. Ia juga mengetahui dalam gugatan PDIP meminta ganti rugi sebesar Rp200 miliar.
Tak hanya itu PDIP dalam gugatannya meminta pengadilan menyita aset miliknya, termasuk rumah di Bogor.
Baca Juga: Prabowo Ngaku Minta Waktu Bertemu Megawati Usai Deklarasi Gibran jadi Cawapres
Ade menjelaskan konten yang dibuatnya hanya menceritakan sebuah video viral terkait masuknya Kaesang ke PSI.
Ia mengkritik video viral tersebut lantaran diragukan kebenarannya. Namun PDIP menganggap dirinya telah iktu menyebarkan hoax dari konten kritik yang dibuatnya.
"Saya justru mengecam beredarnya hoaks yang menyatakan Megawati marah-marah di Teuku Umar gara-gara Kaesang masuk ke PSI. PDIP menggugat saya karena tindakan saya mengangkat hoax itu sebagai hal yang merugikan elektabilitas PDIP," ujarnya kepada wartawan, Senin (23/10/2023).
Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.