JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyampaikan respons terkait Partai Golkar yang mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto.
Baidowi mengucapkan selamat karena Prabowo sudah mendapatkan kandidat yang diusung oleh Partai Golkar.
Ia menilainya sebagai berkah dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan kepala daerah maju sebagai bakal capres/cawapres meski belum berusia 40 tahun.
Baca Juga: Golkar Usung Gibran Cawapres Prabowo, Airlangga: Ini Jadi Bahan untuk Pertemuan KIM
“Kalau publik menilai ya barokahnya putusan MK kemarin itu sebagai sebuah fenomena dalam era demokrasi yang kami menanggapinya biasa-biasa saja,” kata Baidowi di Kompas Petang, Sabtu (21/10/2023).
Hingga saat ini belum diketahui apakah Gibran akan resmi menjadi bakal cawapres Prabowo. Sebab, Partai Golkar masih harus mengajukan nama tersebut ke Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Selain itu, Prabowo juga belum secara resmi mengumumkan bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024.
Di sisi lain, status Gibran sebagai kader PDIP juga masih dipertanyakan. Terlebih, namanya masuk dalam daftar juru kampanye (jurkam) dan juru bicara (jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hal ini tertuang dalam surat instruksi dari DPP PDIP tertanggal 19 Oktober yang memuat daftar nama kepala daerah kader PDIP.
Terkait hal itu, Baidowi menegaskan bahwa nama kepala daerah yang menjadi jurkam dan jubir TPN Ganjar-Mahfud sudah diusulkan sejak lama.
Baca Juga: Golkar Usung Gibran jadi Cawapres Prabowo, Airlangga Sebut Sudah Komunikasi dengan PDI-P
Jika Gibran resmi menjadi bakal cawapres Prabowo, maka namanya secara otomatis akan dicoret dari TPN Ganjar-Mahfud.
“Kan ketika disusun oleh PDIP mengusulkan kepala daerah kan sudah lama, faktanya Gibran adalah wali kota yang diusung oleh PDIP. Kalau hari ini ternyata sudah menjadi kader Golkar dan menjadi cawapres dari pasangan lain, ya tentu otomatis akan dicoret dari tim pemenangan,” jelas Baidowi.
“Kan nggak mungkin, di sisi lain jadi cawapres, di sisi lain menjadi tim pemenangan. Itu sesuatu yang mustahil, hidup di dua alam dalam politik,” sambungnya.
Ia menambahkan bahwa TPN Ganjar-Mahfud sama sekali tidak terganggu dengan keputusan Partai Golkar yang mengusung Gibran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.