JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih memberikan pengaruh terhadap elektoral atau pemilih PDI Perjuangan (PDI-P)
Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia, sebanyak 21,9 persen dari base 6,0 persen publik memilih PDI-P karena suka dengan Jokowi.
Alasan ini menjadi yang terkuat kedua setelah karena terbiasa memilih partai tersebut. Sedangkan dari base 1,1 persen pemilih, ada 4,0 persen yang beralasan memilih PDI-P karena suka dengan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Selanjutnya jika dilihat dari sisi kinerja partai, hanya 6,3 presen dari base 4,7 persen pemilih.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi menilai dari hasil survei tersebut bisa disimpulkan Jokowi punya kontribusi elektoral yang sangat memadai dan besar buat PDI-P.
Baca Juga: Analisa Pengamat soal Gibran Cawapres: Hubungan Keluarga Jokowi dengan PDI-P sedang Tidak Baik-Baik
Di sisi lain hasil survei yang dilakukan 2 hingga 10 Oktober dengan tatap muka ini bisa menjadi referensi dalam diskusi implikasi bagi PDI-P tanpa Jokowi.
Apalagi saat ini muncul isu terkait dengan Pilpres seolah-oleh Jokowi dengan PDIP tidak sedang baik. Menurut Burhanuddin baik PDI-P dan Jokowi akan mendapat implikasi jika hubungan keduanya merenggang.
"Jadi itu kira-kira alasan-alasan memilih PDI-P. Nah tentu bapak ibu sekalian bisa mendiskusikan nih, bagaimana kelanjutan elektoral PDI-P kalau misalnya hubungan PDIP dengan Presiden Jokowi merenggang," ujar Burhanuddin saat rilis hasil survei melalui kanal YouTube IPI, Jumat (20/10/2023).
Lebih lanjut Burhanuddin menjelaskan dalam survei ini didapat ada penurunan dukungan untuk PDIP sebesar 3,7 persen.
Survei IPI di bulan Agustus 2023 elektabilitas PDI-P 26 persen, sedangkan pada surevi Oktober 2023, elektabilitas PDIP menjadi 22,3 persen.
Baca Juga: Puan: Tanya ke Jokowi Dukung Ganjar atau Ada Pilihan Lain
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.