JAKARTA, KOMPAS.TV- Hubungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak bisa diselamatkan lagi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno dalam Breaking News KompasTV, Kamis (19/10/2023).
“Rasa-rasanya hubungan antara Jokowi dan PDI-P relatif agak sulit untuk bisa diselamatkan ya,” ucap Adi Prayitno.
Adi mengatakan seperti itu karena Jokowi tidak hadir dalam momen penting PDI-P saat mengumumkan Mahfud MD sebagai bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo pada Rabu (18/10).
Baca Juga: SMRC: Ada 30 Juta Suara Kelompok 212 Cenderung Pilih Anies Baswedan di Pilpres 2024
“Pengumuman Mahfud MD sebagai pendamping Ganjar itu yang kemudian tidak ada Jokowi, mungkin karena di luar negeri karena alasan apa, ini kan semakin menebalkan spekulasi publik,” ujar Adi Prayitno.
“Oh.. Jokowi sudah mulai tidak dianggap ya, Jokowi sudah mulai kelihatan tidak mungkin diajak bersama lagi dengan PDI-P dan mendukung Ganjar Pranowo. Di momen yang cukup special, yang cukup penting tidak melibatkan Jokowi sebagai kader terbaik PDI-P tentu ada persoalan-persoalan yang cukup serius.”
Ditambah lagi, sambung Adi, ada pernyataan dari Puan Maharani yang ketika diwawancara justru menitip pertanyaan untuk Jokowi apakah masih mendukung Ganjar Pranowo atau punya pilihan lain di Pilpres 2024.
“Pernyataan Puan itu sebenarnya mengkonfirmasi bahwa Jokowi sudah tidak ke Ganjar, Jokowi tidak lagi mau dengan PDI-P, dan Jokowi lebih memilih bergabung dengan yang lain gitu ya, mendukung figur-figur yang lain,” kata Adi.
Baca Juga: SMRC: Massa NU Lebih Melihat Sosok Capres Ketimbang Cawapres, Dominan ke Ganjar dan Prabowo
Lantas, seberapa besarkah elektabilitas yang bisa diperoleh capres-cawapres dengan bekal dukungan dari Jokowi. Adi Prayitno berdasarkan survei menuturkan, dukungan Jokowi untuk capres-cawapres berada di angka 4 persen.
“Kalau kita melihat angka-angka survei, siapapun yang didukung oleh Jokowi, dia mampu meningkat elektabilitasnya di kisaran angka 3 sampai 4 persen,” ujar dia.
“Kalau hari ini itu elektabilitas Ganjar 30 persen, kalau di endorse oleh Jokowi secara terbuka bisa naik jadi 34 persen. Begitupun dengan Prabowo Subianto kalau diberikan dukungan secara penuh oleh Jokowi naik 4 persen.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.