JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (DPP PDI-P) telah berkonsultasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait masuknya Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto sebagai Deputi di Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo (TPN Ganjar).
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan partainya selalu mematuhi aturan yang berlaku mengenai siapa saja yang bisa masuk dalam tim sukses TPN Ganjar yang akan didaftarkan ke KPU.
Menurut Hasto, masuknya nama Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto tidak melanggar aturan. Terlebih Andi juga menyatakan tidak akan membawa Lemhannas dalam kepentingannya sebagai TPN Ganjar.
"Sudah berkonsultasi ke KPU ya mengingat, menteri merangkap sebagai capres saja kan juga dimungkinkan di situ," ujar Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (11/10/2023) malam.
Hasto menambahkan masuknya Andi ini tidak terlepas dari pengalamannya sebagai tim strategis pemenangan Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2014 dan 2019.
Baca Juga: Andi Widjajanto Gabung ke Tim Pemenangan Nasional Ganjar: Saya Ini Merah
Di Pilpres 2014, Andi menjadi salah satu figur dan pemikir penting dalam pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla saat itu.
Kemudian di Pilpres 2019, Andi berada di balik layar pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Kala itu, Andi merupakan Ketua Tim Cakra 19, salah satu tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf.
Di TPN Ganjar, Andi kembali mendapat posisi strategis yakni sebagai Deputi Politik 5.0. Tugas Andi menjadi think tank atau wadah pemikir yang akan mengumpulkan dan mengkaji data untuk strategi teknis TPN Ganjar.
Menurut Hasto dengan tugas yang diberikan itu, TPN Ganjar maupun Andi pastinya meminta berkonsultasi dengan Presiden Jokowi.
"Mas Andi mengisi posisi Deputi Politik 5.0, ini posisi strategis sehingga tidak mungkin tanpa dikonsultasikan dengan Bapak Presiden Jokowi," ujar Hasto.
Baca Juga: Dari Anggota Timses, Kini Dilantik Jadi Gubernur Lemhanas! Siapa Andi Widjajanto?
"Yang penting mulai hari ini (kemarin-red) sudah mulai bekerja dan Mas Andi tetap akan menjaga dan memastikan bahwa Lemhannas netral," sambung Hasto.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.