Kompas TV nasional politik

Buka Rakernas IV PDI-P, Ketua Umum Megawati Ngaku Alergi Debu dan Polusi

Kompas.tv - 29 September 2023, 18:52 WIB
buka-rakernas-iv-pdi-p-ketua-umum-megawati-ngaku-alergi-debu-dan-polusi
 Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berbicara terkait masalah gandum dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDI-P di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023). (Sumber: Tangkap Layar Kompas TV) 
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Umum Partai demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya alergi karena debu dan polusi yang ada saat ini.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-IV PDI-P, di Jakarta, Jumat (29/9/2023).

“Karena Ibu saja ini sekarang, ini bukan batuk pilek, ini alergi. Alergi debu dan keadaaan polusi yang seperti itu,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam pidato yang sama, Megawati mengatakan dirinya selaku Ketua Umum PDI-P mempunyai satu permintaan.


“Ini ada permintaan kami, saya sebagai ketua umum partai, sekarang saya dengar sudah akan berjalan yang namanya CO2 tray.”

“Jadi saya melihat ada sebuah kemungkinan sebenarnya dalam negosiasinya, karena kalau saya lihat, orang akan membayar dengan tumbuhan. Katakan dalam satu meter itu jumlahnya seribu,” lanjut Megawati, dikutip dari Breaking News KompasTV

Baca Juga: Di Rakernas PDIP, Jokowi Ungkap Tiga Faktor yang Bisa Picu Krisis Pangan

Padahal, kata dia, dalam hal itu harus melihat efektivitasnya. Ia menyebut pepohonan besar yang berdaun kecil lebih efektif menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen.

“Padahal, Bapak Presiden, itu harus dilihat efektivitas bahwa yang namanya pohon-pohon besar yang umurnya bisa ratusan tahun, dan berdaun kecil itu lebih efektif untuk menyimpan C02 dan mengeluarkan oksigen.”

Baca Juga: Ini Hal-Hal yang Jadi Sorotan di Rakernas PDIP

Artinya, lanjut Megawati, hitungan jumlah seribu pohon dalam CO2 tray tersebut seharusnya dinaikkan lagi.

“Apa artinya? Kalau hanya terhitungkan dengan 1.000 pohon, maka menurut saya sebenarnya jumlah itu harus dinaikkan,” tegasnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x