JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia mengeklaim masyarakat Pulau Rempang menerima investasi proyek Eco City dan industri kaca serta panel surya. Ia menyebut warga menyadari, kalau tidak ada investasi, “tidak akan maju.”
Bahlil pun menuding terdapat pihak tertentu yang memainkan isu penggusuran Rempang. Bahkan, politikus Golkar tersebut menyebut ada pihak dari luar negeri yang turut memainkan isu.
"Saya tahu siapa barang ini yang ikut main, tapi yakinlah, teman-teman, bahwa tidak hanya dari dalam negeri, saya tahu kok siapa yang dari luar negeri,” kata Bahlil dalam konferensi pers pada Senin (25/9/2023).
Baca Juga: Bahlil Ungkap Arahan Presiden Jokowi soal Rempang: Selesaikan secara Kekeluargaan
Bahlil menyebut pihak-pihak yang disinggungnya sengaja menghambat investasi di Kepulauan Riau. Ia pun menegaskan pemerintah tidak pernah berniat menyengsarakan masyarakat Rempang.
"Dan tidak ada pemerintah yang menyengsarakan rakyatnya. Apalagi (isu Rempang) ditarik ke persoalan-persoalan yang, mohon maaf, karena ini tahun politik, jadi mau dibawa-bawa ke sana. Jangan, lah," kata Bahlil.
Menteri Investasi RI itu menggelar konferensi pers usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9). Bahlil menyebut Jokowi memberi arahan kepada menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju agar menyelesaikan proyek Rempang Eco City secara “kekeluargaan”.
Bahlil menyebut kerusuhan yang sempat terjadi dalam penggusuran Rempang disebabkan kesalahan komunikasi. Ia mengaku langsung mendatangi masyarakat Rempang pada Sabtu (16/9) dan Minggu (17/9) pekan lalu untuk menyerap aspirasi rakyat.
Bahlil mengaku bertemu dengan tokoh masyarakat yang menerima investasi di Rempang. Ia menyebut masyarakat Rempang setuju untuk pindah ke wilayah Tanjung Banon yang masih berada di Pulau Rempang.
"Saya harap kita semua berpikir baik, bijak, dan betul secara objektif. Sejak kejadian (kerusuhan), kami turun ke Kepri pada Sabtu-Minggu lalu,” kata Bahlil.
"Saya salat Magrib di sana, saya makan di sana, tidak membawa ajudan, tidak membawa pejabat siapa pun, dan saya duduk cerita bersama mereka sekeluarga. Dari situlah saya mendapat masukan-masukan," lanjutnya.
Bahlil menyebut masyarakat Rempang akan mendapat kompensasi atas tanah, bangunan, serta harta seperti tanaman, tambak, dan perahu. Pemerintah dan investor pun disebutnya setuju tidak memindahkan makam leluhur masyarakat Rempang, tetapi memugar makam tersebut.
"Mereka sangat menerima investasi, sampai Pak Gerisman (tokoh masyarakat Rempang) menyampaikan kepada saya, ‘Kiamat lima kali pun kampung kita ini, Pak Menteri, tidak maju kalau tidak ada investasi,’” kata Bahlil.
Baca Juga: Menteri Bahlil Bantah Warga Rempang Diberi Tenggat 28 September, Klaim 300 KK sudah Daftar Relokasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.