JAKARTA, KOMPAS.TV- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eriko Sotarduga sebut kecil kemungkinan bagi partainya untuk menurunkan target dari mengusung capres menjadi cawapres pada Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Eriko Sotarduga saat dikonfirmasi perihal dinamika adanya isu dua poros dalam Pilpres 2024 di Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Senin (25/9/2023).
“Kami sudah jelas, di Kongres ke-5 kami di tahun 2019 menyampaikan bahwa Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri, red) diberikan wewenang untuk menunjuk calon presiden. Nah apa kewenangan kongres bisa diubah? Hanya kewenangan Megawati,” ucap Eriko.
“Kalau saya mau sampaikan di sini apakah kemungkinannya itu besar, sedang, kecil. Saya mau sampaikan secara jujur, kemungkinan untuk berubah jadi calon wakil presiden itu kecil," tambahnya.
Baca Juga: Pengamat soal Prabowo Puji SBY di Rapimnas Demokrat: Biasa, Politisi Ada Maunya
Eriko lebih lanjut justru menyoroti soal peluang Pilpres 2024 menjadi dua poros datang dari luar poros keberlanjutan.
“Jangan-jangan di poros yang lain yang bergabung dengan kami. Sekarang gini, yang kita amati yang sudah tulis surat, sudah klop bisa berubah,” kata Eriko.
“Nah bisa saja dua poros ini hanya tinggal kami dengan adinda Habiburokhman, bisa dengan poros Mas Ganjar dan Pak Prabowo, apakah itu tidak mungkin? Mungkin saja, mungkin dalam satu bulan ke depan.”
Untuk diketahui, di luar dari poros "keberlanjutan" yang mengusung Ganjar Pranowo, ada poros Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Keduanya diperkuat dengan mesin politik dari Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) atau Koalisi Perubahan.
Baca Juga: Demokrat Tidak Masalah jika Prabowo Gandeng Ganjar di Pilpres 2024
Dari 3 poros yang mengemuka jelang Pilpres 2024, baru Anies Baswedan yang mengumumkan cawapresnya. Sementara Ganjar Pranowo yang diusung PDI-P, PPP, Perindo, dan Partai Hanura belum menentukan siapa cawapres.
Hal sama juga dilakukan kubu Prabowo Subianto yang maju sebagai Capres di Pilpres 2024 dengan dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan PSI.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.