Kompas TV nasional peristiwa

Kebakaran Hutan Makin Meluas, WALHI Sebut Disengaja, Negara Jangan Terus Membiarkan

Kompas.tv - 6 September 2023, 10:15 WIB
kebakaran-hutan-makin-meluas-walhi-sebut-disengaja-negara-jangan-terus-membiarkan
(Sumber: -)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kebakaran lahan dan hutan terus meluas di Indonesia. Merujuk Pendataan Sipongi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Senin, 4 September 2023, masih ada ribuan titik api terpantau satelit.

Satelit NASA-Terra Aqua melacak total 561 titik api, satelit NASA-SNPP mencatat 3.527 titik api, dan satelit NASA-NOAA 20 melacak 3.477 titik api. Total, ketiga satelit mencatat 7.565 titik api se-Indonesia.

Baca Juga: Luasan Karhutla di Banjarbaru Bertambah, BPBD Tunggu Helikopter Water Bombing

Dari mana titik api itu berasal?  Menurut Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), sebagian besar dari perusahaan sawit dan hutan tanaman industri.

"Yes. Titik api (hotspots) ini paling besar berasal dari korporasi-korporasi seperti perusahaan sawit dan hutan tanaman industri. Selain tidak adanya upaya penegakan hukum bagi korporasi perusak lingkungan ini, mereka juga berkontribusi bagi kebakaran hutan dan lahan," begitu WALHI menciut lewat akun X (dulu Twitter), Selasa (5/9/2023).

Baca Juga: Api Pemicu Karhutla di Tenerife Spanyol Ternyata Disengaja, Lebih dari 12.000 Orang Dievakuasi

Dari data yang dipaparkan WALHI, saat ini Sumatera dan Kalimantan harus menghadapi kebakaran hutan dan lahan lagi dan lagi.

"Kita semua tentu masih ingat di tahun 2015, kebakaran hutan dan lahan menjadi yang terparah dan berdampak hingga ke negara tetangga."   


WALHI pun mendesak pemerintah bertindak.

"Pengurus negara ini harusnya memastikan tidak terus membiarkan kebakaran hutan dan lahan yang disengaja ini terus terjadi. Dan masyarakat segera menyelamatkan diri. Pakai masker, kurangi aktivitas di luar rumah dan desak pemerintah untuk serius mengatasi KARHUTLA!".

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x