KLATEN, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani mengungkapkan peluang koalisi partainya dengan Partai Demokrat.
"Mungkin saja, kita lihat nanti," kata Puan di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (2/9/2023).
Ia pun menegaskan bahwa partainya selalu berkomunikasi dengan partai yang diketuai oleh Agus HarimurtI Yudhoyono (AHY) itu.
"Selalu komunikasi," jawab Puan singkat, saat ditanya wartawan.
Ia juga mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan pasangan pendamping bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo. Akan tetapi, Puan tak mengatakan lebih lanjut terkait kapan pihaknya akan mengumumkan atau mendeklarasikan bacawapres pendamping Ganjar.
"Ada lah," kata putri dari Ketum PDI-P Megawati Soekarnoputri itu, dikutip dari laporan jurnalis KompasTV.
Baca Juga: Usai Deklarasi Anies-Muhaimin, Puan Buka Kemungkinan Demokrat Masuk Koalisi PDIP
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, pihaknya telah berdialog dengan PDI-P maupun Partai Gerindra.
Presiden Keenam Republik Indonesia itu mengatakan bahwa Puan sudah bertemu dengan AHY beberapa saat yang lalu.
"Pak Ganjar, capres Ganjar Pranowo itu juga mengajak kalau Partai Demokrat bisa bergabung ke pihak beliau, ditandai pertemuan Mbak Puan dengan AHY beberapa saat yang lalu," kata SBY, Jumat (1/9) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Selain Puan, SBY mengatakan, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga bertemu langsung dengannya untuk mengajak Partai Demokrat berkoalisi.
"Yang kedua, Pak Prabowo, beliau datang ke Pacitan, menemui saya dan menyampaikan juga ajakannya," kata SBY.
Baca Juga: Mengaku Paham Politik Penuh Siasat, SBY Bilang yang Terjadi Saat Ini di Luar Batas Kepatutan, Kasar
Ia pun menegaskan bahwa pertemuan pihaknya dengan Puan dan Prabowo merupakan hal baik yang dibenarkan dalam demokrasi di Indonesia.
Pria yang pernah memimpin Indonesia pada periode 2004-2009 dan 2009-2014 itu mengaku mendengarkan ajakan PDI-P dan Gerindra dengan tulus dan serius.
"Saya harus jujur mengatakan bahwa cara seperti itu adalah cara yang baik, sah, tidak salah, dan dibenarkan dalam demokrasi, dalam dunia politik, ajakannya pun saya dengarkan juga tulus dan serius, dilakukan secara terbuka, publik juga tahu," tutur SBY.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.