JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyatakan bahwa tidak ada pasangan bacapres-bacawapres yang mewakili NU di Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Gus Yahya usai Cak Imin menerima pinangan NasDem untuk mendampingi Anies Baswedan.
"Gus Yahya pun menyampaikan selamat jika Cak Imin dan koalisi Anies telah merasakan kecocokan. "Selamat dapat jodoh," kata Gus Yahya, Sabtu (2/9/2023).
"Kalau soal sikap, saya tegaskan tidak ada calon atas nama NU. Jadi, kalau ada calon itu kredibilitasnya sendiri," lanjutnya.
Baca Juga: Deklarasi Anies-Cak Imin, Surya Paloh Ucapkan Selamat Tinggal Politik Cebong Kampret
Gus Yahya menambahkan, PBNU tidak ikut campur dalam penentuan capres-cawapres. Ia juga menyebut para kiai dan ulama NU tidak merestui calon tertentu jelang Pilpres 2024 mendatang.
"Kalau ada klaim kiai PBNU merestui itu tidak benar, karena itu di luar domain kami sebagai organisasi lembaga kemasyarakatan. Silakan berjuang untuk mendapatkan kepercayaan rakyat," kat Gus Yahya, dikutip dari lapor tim jurnalis KompasTV.
Ia juga menyampaikan bahwa ia kesal dengan pemikiran tokoh politik yang dinilai masih menganggap jemaah NU sekadar alat untuk diperebutkan suaranya jelang pemilu. Menurutnya, anggapan itu "menghina" warga NU.
Ia pun menegaskan NU tidak akan menjadi salah satu kompetitor dalam persaingan politik kali ini.
"NU ini punya warga yang banyak, ini basisnya sangat luas, survei terakhir 59,2 persen mengaku sebagai pengikut NU. Cuma sekarang mindset orang itu, masih banyak yang kebo-kebo, dicocokkan gampang. Itu menghina warga NU," kata Gus Yahya.
"PBNU sekali lagi tidak bisa menempatkan diri sebagai kompetitior sebagai kondisi politik seperti ini, melakukan pendidikan kepada rakyat," lanjutnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq menyampaikan alasan partainya percaya diri usung Cak Imin di Pilpres 2024. Ia menyebut hasil "survei kecil-kecilan" menunjukkan bahwa semua partai butuh suara Jawa Timur dan NU.
"Jujur aja, bahwa ketika itu sih survei bohong-bohongan lah ya 'Eh Kiai milih siapa, milih siapa'," kata Maman di Kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (1/9).
"Nah itu menimbulkan potensi, bahwa kenapa kita percaya diri untuk mengusung Ketum (Cak Imin), karena jawabannya sederhana banget semua partai membutuhkan Jawa Timur, semua membutuhkan NU," lanjutnya.
Baca Juga: Sebut Anies-Cak Imin Bakal Daftar Pertama ke KPU, Surya Paloh: Bagaikan Botol dan Tutupnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.