JAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, mengaku belum mendengar rencana Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang disebut mendekat ke bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan.
"Ya ini lah namanya demokrasi kita, demokrasi kita musyawarah, saya sendiri belum dengar rencana-rencana itu," ungkap Prabowo, Kamis (31/8/2023) di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat.
"Tapi itu demokrasi, kita negosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja," imbuh Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu.
Ia pun menegaskan, dirinya akan mengumumkan nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampinginya dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Wakil presiden nanti saatnya ada," jelasnya.
Prabowo mengaku kerap ditanya tentang nama bacawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 pada 14 Februari pada tahun depan.
Baca Juga: Jumlah Followers Selebgram yang Promosikan Link Judi Online Terbukti Naik, Begini Kata Pakar
Sebelumnya, diberitakan KOMPAS.TV bahwa pada hari ini, Kamis (31/8/2023) Anies Baswedan melakukan silaturahmi ke kediaman ibunda Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah, di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Kunjungan Anies ke rumah ibunda orang nomor satu di PKB ini menimbulkan isu bahwa Cak Imin bakal mendampingi Anies sebagai bacawapres.
Kabar Cak Imin sebagai bacawapres Anies diungkap Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan, penunjukan Cak Imin sebagai pendamping Anies di Pilpres 2024 terjadi pada Rabu (30/8/2023).
Pihak yang memberi informasi adalah Sudirman Said, juru bicara Anies yang juga anggota tim 8 KPP.
Ia menyebut, Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," ujar Teuku dalam pesan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga: Anies Disebut Sudah Tunjuk Muhaimin Jadi Cawapres, Demokrat: Keputusan Sepihak Inisiatif Surya Paloh
Teuku menilai keputusan Anies berpasangan dengan Muhaimin merupakan keputusan sepihak tanpa melibatkan Demokrat sebagai anggota KPP.
Padahal, sambung Teuku, sebelum ada keputusan 30 Agustus 2023, Anies sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, yang pada intinya pendamping dirinya di Pilpres 2024 adalah AHY.
"Capres Anies menghubungi pada 12 Juni 2023 dan mengatakan kepada Ketum AHY, 'Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY," kata Teuku, dilansir dari Kompas.TV.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.