JAKARTA, KOMPAS.TV - Yuni Maulida, kekasih Imam Masykur yang menjadi korban dugaan pemerasan dan penganiayaan oleh satu anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Jakarta, mengaku tahu soal penculikan pertama.
Saat hadir dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Rabu (30/8/2023), Yuni mengaku tahu peristiwa pemerasan atau penculikan yang dialami Imam.
Imam, kata Yuni, mengaku kerampokan saat peristiwa pertama tersebut terjadi.
"Kata almarhum, 'kemarin aku ada dirampok'," ungkap Yuni, Rabu (30/8/2023).
Yuni mengaku, saat peristiwa tersebut terjadi, dirinya masih bisa menghubungi kekasihnya yang merupakan warga Bireun, Aceh itu.
"Kerampokan yang kemarin nggak sampai gini, berhari-hari nggak ada kabar," terangnya.
Baca Juga: Ibu Korban Pembunuhan Anggota Paspampres Sebut Pemerasan terhadap Anaknya Pernah Terjadi
Ia juga mengatakan, tak ada yang aneh dalam komunikasinya dengan korban pada pertengahan Agustus 2023.
"Nggak ada (cerita tentang pemerasan -red), komunikasi seperti biasa, membahas hal-hal pribadi kami aja," terangnya.
Sebelumnya, ibunda Imam, Fauziah mengungkapkan tentang peristiwa dugaan penculikan dan pemerasan pertama yang dialami anaknya.
Fauziah mengatakan, kejadian pemerasan pertama terjadi pada bulan kedua usai Imam meninggalkan kampung halamannya di Aceh untuk merantau di Jawa, tepatnya di Tangerang Selatan, Banten.
"Yang pertama sama juga, minta tebusan juga, tapi nggak banyak, nggak dipukul keras sekali," kata Fauziah di dialog Sapa Indonesia Pagi, KOMPAS TV, Selasa (29/8/2023).
Ia mengatakan, saat itu dirinya tidak tahu jika anaknya menjadi korban pemerasan. Ia mengaku baru mendengar peristiwa itu dari saudara-saudara Imam yang tinggal di Jakarta.
"Ibu kurang tahu, karena tidak cerita, dia cerita sama abang dia," jelasnya.
Baca Juga: Terungkap, Ternyata Ini Alasan Anggota TNI Paspampres Aniaya Imam Masykur hingga Tewas
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.