Anies Sebut Pertemuan Tim 8 Bersama SBY Lampaui Pembahasan Bacawapres: Bicaranya Lebih ke Depan

BOGOR, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan menyebut bahwa pertemuannya bersama Tim 8 dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8/2023) malam melebihi bahasan soal bacawapres.

"Sudah tidak lagi. Tidak bicara nama, tidak bicara itu semua. Sudah bicaranya lebih ke depan, yaitu tentang apa langkah-langkah ke depan," kata Anies, Jumat malam dipantau dari Breaking News KompasTV. 

Ia pun menegaskan bahwa KPP yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Nasional Demokrat (NasDem), serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap solid dan rukun.

"Jadi kami merasa bersyukur bahwa KPP ini guyub, solid, dan insyaallah ini menjadi penanda bahwa pesan kepada masyarakat semua, kami mengikhtiarkan Indonesia yang lebih maju, yang lebih adil, itu diselenggarakan diusahakan secara serius oleh koalisi 3 partai," jelasnya.

Ia pun menekankan, pertemuannya dengan SBY telah memperkaya wawasannya.

"Pertemuan tadi itu betul-betul memperkaya kami, karena sudah bicara bagaimana sebuah kampanye, sebuah strategi, itu disusun dan insyaallah menjadi bekal yang luar biasa," ungkap Anies, Jumat malam.

Baca Juga: Anies Baswedan Ungkap Hasil Pertemuannya dan Tim 8 dengan SBY: Kampanye hingga Strategi Pilpres 2024

Ia menerangkan, pertemuannya dengan Presiden ke-6 RI itu juga membahas langkah-langkah antisipasi beberapa waktu ke depan menuju Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) pada Februari 2024.

"Kami sudah membahas pada aspek strategi, langkah-langkah yang perlu kami antisipasi, yang perlu kami kerjakan di bulan-bulan kedepan sampai dengan bulan Februari," terangnya.

"Jadi percakapannya sudah tidak lagi membahas soal internal partai koalisi, tapi sudah bicara tentang bagaimana kita melangkah ke depan," imbuhnya.

Ia menambahkan, SBY memberikan saran, pengetahuan, serta pengalamannya memenangkan Pilpres sebanyak dua kali, yakni pada 2004-2009 dan 2009-2014.

"Tadi kami semua mencatat dengan amat serius dan beliau juga memberikan kepada kami semua, beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian, terkait dengan kondisi kekinian," tuturnya.