Kompas TV nasional peristiwa

Puncak Musim Kemarau, BMKG Sebut Daftar Wilayah Ini Berpotensi Terancam Kekeringan

Kompas.tv - 23 Agustus 2023, 11:50 WIB
puncak-musim-kemarau-bmkg-sebut-daftar-wilayah-ini-berpotensi-terancam-kekeringan
Ilustrasi musim kemarau. (Sumber: KOMPAS.COM/SUKOCO)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah melakukan prediksi terhadap sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan hingga akhir Agustus 2023.

Informasi ini diungkapkan oleh Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Aam, panggilan akrab untuk Abdul Muhari, menjelaskan bahwa fenomena kekeringan yang sedang terjadi disebabkan oleh fakta bahwa Indonesia sedang memasuki musim kemarau. 

“BNPB sudah bisa mengatakan kita ada masuk pada fase puncak musim kemarau,” ujarnya, Selasa (22/8/2023).

Dari potensi kekeringan tersebut, diperkirakan akan lebih sering terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Indonesia. 

“Rata-rata memang sudah dominan hidrometrologi kering karena itulah sudah sangat dominan seperti minggu-minggu sebelumnya,” tuturnya. 

Baca Juga: Gempa Magnitudo 5 Guncang Pacitan Jawa Timur Dini Hari Tadi, BMKG: Getaran Sampai Yogyakarta

“Untuk Kalimantan dan Sumatera biasa kita bicara karhutla gambut, kalau di Jawa itu karhutla di dekat pemukiman,” ungkap Abdul Muhari.

Katanya, karhutla di Jawa sering kali terjadi karena pembakaran sampah oleh masyarakat yang kemudian merembet mendekati pemukiman.

Aam menjelaskan, hampir seluruh wilayah Indonesia berpotensi mengalami kekeringan dari Senin (21/8) sampai Rabu (30/8) pekan depan atau dasarian ketiga Agustus 2023. 

Diprediksi, kekeringan tersebut memiliki curah hujan di bawah normal dan berkategori rendah (kurang dari 50 mm/dasarian). 

“Potensi cuaca keringnya ini yang kita harus waspadai,” jelasnya. 


Aam mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi frekuensi bahkan menghilangkan kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar. 

“Memang ada pada kondisi-kondisi tertentu terkait dengan lahan adat dan lain-lain yang memang menjadi kebutuhan untuk membuka lahan dengan cara dibakar,” ungkapnya.

“Tapi pada kondisi seperti ini dengan melihat kemungkinan tingginya potensi risiko yang ada ini (karhutla), sebaiknya dihentikan dulu,” imbuh dia, dikutip dari Kompas.com.

Terlebih pada saat ini, tiupan angin yang cukup kencang membuat api lebih cepat menyebar.

Berikut rincian wilayah yang akan berpotensi mengalami kekeringan: 

  • Sumatera bagian tengah dan selatan 
  • Jawa 
  • Bali 
  • Nusa Tenggara Barat 
  • Nusa Tenggara Timur 
  • Kalimantan Selatan 
  • Kalimantan Tengah 
  • Kalimantan Timur 
  • Sebagian besar Sulawesi 
  • Sebagian Maluku 
  • Maluku Utara 
  • Sebagian Papua Barat 
  • Papua bagian tengah dan selatan

Baca Juga: BMKG Minta Warga Pesisir Waspada Gelombang Tinggi Hingga 6 Meter 23-24 Agustus



Sumber : Kompas TV, Kompas.com



BERITA LAINNYA



Close Ads x