Kompas TV nasional rumah pemilu

Anies: Negara Harus Sediakan Pekerjaan agar Masyarakat Tak Terjerat Pinjol

Kompas.tv - 16 Agustus 2023, 07:45 WIB
anies-negara-harus-sediakan-pekerjaan-agar-masyarakat-tak-terjerat-pinjol
Anies Baswedan saat tiba di Kota Surabaya, Jumat (17/3/2023). (Sumber: Twitter: @aniesbaswedan)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan mengimbau kepada pemerintah agar menyediakan lapangan kerja agar masyarakat tak terjerat pinjaman online atau pinjol. 

"Jadi bukan hanya menyelesaikan soal pinjamannya tapi juga menyediakan lapangan pekerjaaan supaya bisa menabung, itu solusi yang permanen," kata Anies seperti dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (16/8/2023). 

Menurut dia, pemerintah juga harus membuat regulasi yang ketat, sehingga masyarakat tak mudah mendapatkan pinjol.

Baca Juga: Kasus Mahasiswa UIN Raden Mas Surakarta Dipaksa Daftar Pinjol, Begini Penanganan OJK

"Menurut saya ini harus diatur oleh pemerintah, negara harus mengawasi, negara harus mengatur tegas tentang pinjaman-pinjaman yang dilakukan secara online," kata Anies.

Anies menjelaskan, setidaknya alasan masyarakat melakukan pinjaman karena mereka tak memiliki pekerjaan, sehingga tak memiliki uang. 

Akhirnya, masyarakat memilih jalan pintas dengan mencoba pinjol yang keberadaannya berseliweran di aplikasi ponsel pintar. 


"Kalau tidak punya pekerjaan, tidak punya tabungan, tetap harus tetap hidup, makanya cari pinjaman," ungkapnya. 

Ia menambahkan, regulasi peminjaman itu juga harus ditinjau ulang karena kemudahan mendapatkan pinjol membuat masyarakat menggunakannya.

"Regulasinya dibuat agar pinjaman-pinjaman ini terkendali apalagi mereka memiliki instrumen untuk memaksa tapi yang penting menyediakan lapangan kerja dan tabungan," katanya. 

Sebelumnya, ribuan mahasiswa baru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta diminta mendaftar akun di aplikasi pinjaman online alias pinjol.

Kabar ini menjadi heboh di kalangan mahasiswa. Diduga Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) yang meminta mahasiswa baru untuk mendaftar akun karena telah menjalin kerja sama sponsorship dengan aplikasi pinjol.

Sponsorship tersebut dijalin untuk kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) dan Festival Budaya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UIN Raden Mas Said, Syamsul Bakri, mengatakan bahwa dosen pembina DEMA tidak memberikan informasi adanya kerja sama antara DEMA dengan pihak pinjol.

Baca Juga: Golkar-PAN Resmi Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Anies: Kami Bismillah Jalan Terus

Namun demikian, pihaknya berhasil mengungkapkan memorandum of understanding (MoU). Dalam MoU tersebut, diketahui ada nominal Rp160 juta yang diberikan dari perusahaan pinjol ke pihak DEMA.

"Ada nominal yang besar sekali. Yang Fakultas saja cari sponsorship ndak bisa seperti itu. Itu kan rawan macem-macem," kata Syamsul, Rabu (9/8/2023).
 




Sumber : Tribunnews.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x