JAKARTA, KOMPAS TV - Eksponen Partai Golkar Lawrence TP Siburian meminta musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk menggantikan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum (ketum) digelar pada Juli 2023 atau bulan ini.
Lawrence berharap sosok Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan bisa menjadi pemimpin partai politik (parpol) berlambang pohon beringin tersebut.
"Kan kita minta itu bulan Juli ini juga munaslub. Nah dari analisis kita yang punya kapasitas untuk menjadi ketua umum tersebut kita jatuhkan pilihan kita pada Pak Luhut," kata Lawrence TP Siburian, saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga: Soal Isu Munaslub Partai Golkar, Begini Kata Bamsoet
Menurut dia, Luhut memiliki kapasitas untuk memimpin Golkar dan mengembalikan kejayaan Partai Golkar di Pemilu 2024.
Dia menilai jiwa kepemimpinan yang dimiliki Luhut bisa membawa Golkar kejayaan di pesta demokrasi nanti.
"Selain leadership, kemudian latar belakang dan kemampuannya juga, manajemen juga, keterpengaruhan juga, jaringan juga, itu semua kita nilai, dan memang mereka semua itu sudah memenuhi persyaratan," kata Politikus Senior Golkar ini.
Selain Luhut, kata Lawrence, sejumlah nama layak dipertimbangkan untuk mengganti posisi Airlangga Hartarto seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
"Pak Bahlil, kemudian itu Pak Agus Gumiwang, kemudian itu Pak Bambang Soesatyo dan lain-lain. Jadi kita sudah bahas dan kita sudah pada satu kesimpulan bahwa mereka itu memang punya kapasitas," kata Lawrence.
Sebelumnya, Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, penyelenggaraan Munaslub Golkar hanya menunggu hitungan hari.
Namun, dirinya tak bisa memastikan waktu pasti dari terselenggaranya Munaslub tersebut.
Hal ini menjawab pertanyaan dari apakah sudah ada "hilal" waktu untuk penyelenggaraan Munaslub Partai Golkar.
Baca Juga: Anggota Dewan Pakar Golkar: Munaslub Partai Menunggu Hitungan Hari Saja, Airlangga Ubah Karakter
"Kapan munaslub? saya tidak bisa bilang, karena bilang hilal, berarti dalam waktu dekat. Karena hilal tidak mungkin beda setahun atau dua tahun, hitungan hari saja," kata Ridwan dalam program Sapa Pagi Indonesia di Kompas TV, Senin (24/7/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.