Emosi David Ozora Meledak-ledak gara-gara Dianiaya Mario Dandy, Dokter: Ada Fungsi Otak yang Rusak

JAKARTA, KOMPAS.TV - Emosi David Ozora disebut mengalami gejala eksplosif atau emosi yang meledak-ledak akibat penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo pada 20 Februari 2023 lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Yeremia Tatang, dokter spesialis saraf yang menangani David Ozora saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Mayapada.

Awalnya, dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Mario Dandy dan Shane Lukas yang digelar hari ini, Kamis (20/7/2023), Ketua Majelis Hakim Alimin Ribut Sujono bertanya kepada Yeremia mengenai kondisi terkini David Ozora.

Baca Juga: Dokter Saraf Sebut David Ozora Tak Bisa Pulih 100 Persen Usai Dianiaya Mario Dandy Satriyo

Alimin menanyakan apakah korban David Ozora bisa bersosialisasi atau beraktualisasi setelah keluar dari rumah sakit usai menjalani perawatan.

"Bisa enggak diharapkan masih bisa bersosialisasi, bisa beraktualisasi, dan sebagainya?" tanya Alimin kepada Yeremia dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Lantas, Yeremia menjelaskan bahwa kondisi David saat ini bisa bersosialisasi. Namun, ketika tengah bersosialisasi itulah, gejala eksplosif tersebut beberapa kali muncul lewat perkataannya.

"Pada saat ini, itu (David) bersosialisasi bisa, tetapi memang ada beberapa kali gejala eksplosif atau perkataan yang dalam tanda kutip itu muncul," jawab Yeremia.

Menurut Yeremia, emosi yang meledak-ledak itu muncul secara spontan karena ada fungsi otak korban yang mengalami gangguan. 

Baca Juga: Ayah David Ozora Sebut kalau Mario Dandy Tak Mampu Bayar Restitusi, Ganti dengan Kurungan Penjara

"Itu terjadi secara spontan, karena ada area otak yang rusak. Karena memang fungsi otak untuk mengontrol emosi yang berlebih itu masih terganggu," ujarnya.