JAKARTA, KOMPAS.TV - Bulan Bung Karno diperingati pada Juni setiap tahunnya, sebab pada bulan ini terdapat momen penting terkait proklamator dan Presiden pertama Indonesia, yakni Soekarno.
Seperti halnya Kelahiran Pancasila jatuh pada tanggal 1 Juni, kelahiran Bung Karno pada 6 Juni 1901, dan wafat pada 21 Juni 1970.
Dikutip dari laman Provinsi Bali, sejarah Bulan Bung Karno di Bali berawal dari inisiatif Pemerintah Bali dalam rangka melestarikan dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur ajaran serta keteladanan Bung Karno.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno setiap tahunnya.
Kebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno.
Melalui Pergub ini, Bulan Bung Karno menjadi agenda tetap tahunan selama satu bulan penuh pada bulan Juni di Provinsi Bali dan menjadi satu-satunya di Indonesia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Akan Hadiri Puncak Perayaan Bulan Bung Karno di GBK!
Puncak Peringatan Bulan Bung Karno bakal digelar hari ini, Sabtu (24/6/2023), di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Selain diisi oleh berbagai pagelaran seni dan budaya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bakal menyampaikan pidato politiknya.
Dari susunan gladi bersih, Jumat (23/6), Megawati bakal menyampaikan pidato lebih dulu, disusul Puan, dan diakhiri oleh Jokowi.
Puan Maharani menduga perayaan puncak Bulan Bung Karno bakal dihadiri oleh 70.000 orang. Ia pun meminta maaf pada masyarakat yang hendak beraktivitas di sekitar GBK jika merasa terganggu karena kepadatan lalu lintas.
“Pelaksanaan puncak Bulan Bung Karno hanya akan digelar satu hari. Oleh karena itu, PDI-P memastikan kepadatan tersebut akan berlangsung satu hari, Kami mohon toleransinya selama satu hari itu saja,” ujar Puan.
1. https://www.twibbonize.com/bungkarno3
2. https://www.twibbonize.com/bungkarno23
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.