JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga menyebut tak ada yang perlu diributkan dari cerita mimpi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuliskan mimpinya satu kereta dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Menurut dia, dalam menghadapi kehidupan itu tetap harus mengikuti kenyataan hidup yang terjadi setiap harinya.
Baca Juga: Tafsir Mimpi SBY, Pengamat Duga Itu Hasrat Ingin Menduetkan Ganjar dan AHY
"Jadi menurut saya, sah-sah saja kalau bermimpi seperti itu. Tapi, sekali lagi tentu kita kan saat sekarang hidup di dalam dunia yang nyata," ujarnya kepada wartawan, Selasa (20/6/2023).
Eriko menjelaskan, di dunia nyata, Demokrat telah bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama Nasdem dan PKS.
Sementara, partainya tak mengenal istilah koalisi, tapi kerja sama politik.
"Di dunia yang nyata ini saya harus jujur, sampai saat ini kan katakan Demokrat dalam koalisi yang berbeda. Kami kan kerja sama."
"Nah ini bahkan diisukan juga, 'Ini kan bisa pertemuan dengan Mbak Puan dengan Mas AHY bisa membubarkan koalisi'. Lah kami saja tidak ada yang namanya koalisi. Koalisi itu kan hanya ada di pemerintahan yang parlementer. Di kami hanya ada disebut kerja sama atau mitra," ujarnya.
Ia mengimbau kepada SBY agar menyampaikan cerita dalam mimpi tersebut disampaikan langsung ke Presiden Jokowi.
"Ya tentu yang bisa menjawab ini beliau sendiri. Kan menginginkan Pak Jokowi menjemput kan begitu. Tapi kalau menurut saya, kenapa tidak disampaikan langsung saja? Kan begitu. Kalau dalam bahasa-bahasa yang ini kan bagi kita semua, apalagi bagi Bapak Presiden Jokowi kan tentu sulit mengartikan ini," ujarnya.
Sebelumnya, SBY menuliskan mimpinya yang bertemu dengan Presiden RI Jokowi dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.
Cerita itu disampaikan SBY melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono pada Senin (19/6/2023).
“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir,” tulis SBY.
Pada cuitannya yang kedua Presiden ke-6 RI itu menuliskan, dirinya bersama Jokowi dan Megawati ternyata sudah ditunggu sosok Presiden ke-8.
Baca Juga: SBY Mimpi Satu Kereta dengan Megawati dan Jokowi, Ada Sosok Presiden ke-8, Apa Artinya?
"Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 & beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai. *SBY*,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.