Kompas TV nasional rumah pemilu

Studi SMRC: Pemilih Tak Loyal, Swing Voters Meningkat Hampir 40 Persen di Indonesia

Kompas.tv - 15 Juni 2023, 20:54 WIB
studi-smrc-pemilih-tak-loyal-swing-voters-meningkat-hampir-40-persen-di-indonesia
Ilustrasi pemilu. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam penelitian terbarunya Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Kamis (15/6/2023) mengungkapkan hampir 40 persen pemilih partai di Indonesia tidak loyal atau berpotensi berpindah partai.

Fenomena yang dikenal sebagai swing voters ini sangat signifikan karena belum pernah ada partai politik di Indonesia yang mendapatkan suara sebanyak ini.

Saiful Mujani menyebutkan bahwa partai besar seperti PDIP dan Gerindra telah berhasil meningkatkan suara mereka sejak Pemilu 2019.

Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pemilu Proporsional Terbuka Dibanding Tertutup

Sebaliknya, partai lain seperti Golkar, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP mengalami penurunan suara.

Namun, tingginya persentase swing voters sebanyak 39,04 persen ini dapat memberikan peluang bagi munculnya partai baru jika mereka bekerja secara kompetitif.

"Partai besar mungkin akan merasa khawatir melihat angka swing voters hampir 40 persen, ada peluang suara mereka turun," kata Saiful dalam rilis yang diterima Kompas TV, Kamis.

"Namun, bagi partai kecil dengan program kerja yang baik, jumlah besar pemilih yang tidak setia atau swing voters merupakan kesempatan."

Baca Juga: Hakim MK Arief Hidayat Dissenting Opinion, Usul Sistem Pemilu Terbuka Terbatas

Dari semua partai yang ada di parlemen, PDIP memiliki jumlah swing voters paling sedikit atau 30 persen, sementara PAN memiliki swing voters terbanyak atau 45 persen.

Fluktuasi swing voters terbesar terlihat pada Gerindra, sedangkan Golkar dan PDIP memiliki dinamika yang relatif rendah. Partai Demokrat dan PAN memiliki fluktuasi yang cukup tinggi.

"Secara keseluruhan, dalam empat tahun terakhir, proporsi swing voters terbesar ada pada PAN atau 42,9 persen, disusul Nasdem 37,2 persen, Gerindra 35,8 persen, Demokrat 34,1 persen, PPP 32,8 persen, Golkar 27,7 persen, PKS 20,7 persen, dan yang terendah PDIP dan PKB masing-masing 20,5 dan 20,1 persen."

Menariknya, studi ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara swing voters laki-laki dan perempuan.

Baca Juga: Puan Sebut Nama Potensial Bacawapres Ganjar, SMRC: ‘Gimmick’ Politik

Pemilih PKS di perkotaan cenderung lebih loyal dibandingkan dengan yang di perdesaan. Sementara dalam hal usia, pemilih swing PKB cenderung dari pemilih yang lebih senior, sedangkan pemilih muda lebih cenderung loyal.

Untuk partai Golkar dan PPP, pemilih muda justru lebih cenderung menjadi swing voters dibandingkan dengan pemilih yang lebih tua.

Dari sisi pendidikan, swing voters Golkar lebih banyak di kalangan berpendidikan tinggi, sementara PKS lebih banyak di kalangan berpendidikan SD ke bawah.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x