Politikus NasDem: Biar Lebih Tenteram, Jangan Hanya Pertemuan Puan-AHY, Tapi Mega-SBY

JAKARTA, KOMPA.TV- Ketua DPP Partai NasDem Saan Mustopa berpendapat sebaiknya pertemuan dua kader yakni Puan Maharani dari PDI-P dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari Partai Demokrat, ditindaklanjuti dengan pertemuan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Biar bangsa ini lebih tenteram, ada kan  juga pertemuan Bu Mega-SBY," kata Saan saat bicara di program Satu Meja the Forum di KompasTV, Rabu malam (14/6/2023). 

Mega adalah Ketua Umum PDI-P sementara SBY adalah mantan ketua umum Partai Demokrat dan keduanya pernah duduk sebagai presiden. Namun saat ini PDI-P berada di pemerintahan sementara Demokrat di luar pemerintahan.  

Bagi Saan yang juga pernah menjadi kader Partai Demokrat, rencana pertemuan antara Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY, bukan semata untuk strategis. Sebab, rencana pertemuan itu terjadi hanya berselang empat bulan jelang pendaftaran bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), yakni pada November nanti.

"Pertemuan ini kan tindak lanjut dari pernyataan Puan," lanjutnya.  

Yang dimaksud Saan yaitu saat Puan menyampaikan sejumlah nama bakal calon wakil presiden yang masuk dalam  radar PDI-P, termasuk AHY, yang disampaikan secara resmi di rakernas partai tersebut pekan lalu.

Baca Juga: Ganjar Siap Hadir dalam Pertemuan Puan dengan AHY: Kalau Memang Harus Ya Nanti Saya Datang

Menurut ketua DPP PDI-P Jarot Syaiful Hidayat, rencana pertemuan dua petinggi partai itu bukan soal membangun rencana koalisi.

"Puan kan berpengalaman sebagai ketua pemenangan sejak Ganjar di Jawa Tengah hingga Jokowi. Dan Puan dapat tugas dari ketua umum PDIP untuk membangun komunikasi," jelas Jarot. 

Baca Juga: Respons Anies Ditanya soal Rencana Pertemuan AHY dan Puan

Sementara Ketua DPP Partai Demokrat Syarif Hasan menyambut baik rencana tersebut. "SBY juga senang. Sebab sudah cukup lama SBY berkomunikasi dengan PDI-P. Ini bisa dilanjutkan di era AHY. Dan partai-partai besar harus saling komunikasi," ucap Syarif Hasan.